Jumlah korban tewas kecelakaan maut bus bertambah 26 orang
Selasa, 24 Desember 2019 15:49 WIB
Jakarta (ANTARA) - Lokasi kecelakaan maut yang menimpa Bus Sriwijaya di Liku Lematang Desa Plang Kenidai Kota Pagaralam memang dikenal rawan lantaran topografi jalan cenderung turunan berbelok nyaris berbentuk lingkaran.
"Tapi itulah satu-satunya jalur yang bisa dilintasi kalau lewat Pagaralam," ujar Kombes Pol Supriyadi.
Baca juga: Sudah 20 tahun beroperasi "bus maut" Sriwijaya Bengkulu-Palembang
Baca juga: Korban bus Bengkulu-Palembang di jurang Pagaralam dievakuasi Basarnas
Menurut dia jika memang terdapat jalur alternatif lain dari Palembang ke Bengkulu di Kota Pagaralam maka pengendara lebih baik tidak melewati Liku Lematang tersebut.
Kota Pagaralam yang merupakan wilayah pegunungan memang dikenal memiliki jalan penghubung yang berliku dan naik-turun, tak jarang di sisi jalan terdapat jurang yang mengarah ke semak-semak maupun sungai, kondisi tersebut kadang diperparah dengan tidak adanya penerangan di beberapa titik.
Namun saat kejadian naas Bus Sriwijaya, kondisi penerangan jalan diketahui cukup baik dan tidak mengalami masalah, polisi sendiri masih menyelidiki penyebab terjunnya bus dari ketinggian 100 meter.
Baca juga: 18 korban meninggal kecelakaan maut bus pagaralam teridentifikasi
Baca juga: Warga jadi korban saat bantu evakuasi kecelakaan bus Sriwijaya
Sementara hingga Selasa pukul 15.00 WIB, data tim SAR gabungan menyebut 26 penumpang dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia dan 13 lainnya dinyatakan selamat meski mengalami luka-luka.
"Tim kepolisian sudah membentuk unit identifikasi di RS Besemah karena semua korban dibawa ke sana," tambah Kombes Pol Supriyadi.
Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang dmasuk ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Baca juga: Warga ikut evakuasi kecelakaan bus turut menjadi korban
Baca juga: Bus Sriwijaya diduga tabrak beton sebelum terjun ke sungai
Pewarta : Aziz Munajar
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024