Forum TJLSP Kota Magelang bantu sembako untuk ODP COVID-19
Rabu, 8 April 2020 21:24 WIB
"Setidaknya sebagai upaya meringankan beban warga yang menjalani isolasi mandiri. Mereka di rumah tidak ke mana dan tidak bekerja,” kata Ketua Forum Tanggungjawab Lingkungan Sosial Perusahaan (TJLSP) Kota Magelang Joko Budiyono dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Secara simbolis, paket sembako antara lain berupa lima kilogram beras, dua kilogram telur, satu liter minyak goreng, dan kecap itu, diserahkan Joko Budiyono yang juga Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Magelang itu kepada Lurah Rejowinangun Utara Tatok Sulistiyono.
Baca juga: Pemkab Wonosobo fasilitasi tempat isolasi mandiri pasien sembuh dari COVID-19
Hadir pada kesempatan itu dan turut memberikan bantuan juga melalui lurah setempat, antara lain Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indriyanto dan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Magelang yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Sri Harso.
Ia menyebut mereka melakukan isolasi mandiri setelah mudik dari Jakarta ke Kota Magelang. Kesadaran mereka untuk isolasi mandiri patut diapresiasi karena mendukung upaya bersama mencegah penyebaran virus corona baru di daerah setempat.
"Meski sebetulnya mereka membutuhkan biaya untuk menghidupi keluarga, mereka tetap isolasi mandiri dulu," kata dia.
Ia mengemukakan tentang pentingnya warga setempat bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus dengan mematuhi anjuran pemerintah, terkait dengan pembatasan sosial dan fisik, menjaga daya tahan tubuh agar tidak terpapar virus, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Lurah Rejowinangun Utara Totok Sulistiyono mengatakan ODP kebanyakan warga yang pulang dari rantau, termasuk dari daerah episentrum COVID-19 yaitu Jakarta dan sekitarnya.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada ketua rukun tetangga dan rukun warga untuk mendata pemudik.
"Entah dia daftar sendiri atau tidak, pihak lingkungan wajib melaporkan. Petugas dari puskesmas akan mendata untuk memantau pergerakan orang, baik itu yang masuk ODP atau tidak. Karena kepedulian ini penting untuk memantau lalu lintas orang saat pandemi COVID-19," katanya.
Petugas kesehatan Puskesmas Pembantu Rejowinangun Utara dr Therisa mengatakan kebanyakan ODP di kelurahan itu pemudik.
Ia menyebut kondisi kesehatan mereka dengan berbagai usia itu sebagai baik, dan belum mengalami gejala klinis COVID-19. Mereka juga akomodatif terhadap petugas kesehatan yang melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan.
Di antara mereka, ada yang hampir selesai menjalani masa isolasi mandiri selama 14 hari, namun ada juga yang baru beberapa hari menjalani isolasi itu.
"Meski melakukan isolasi mandiri mereka tetap kami pantau. Hal ini untuk mengantisipasi jika sakit atau keluar rumah dan kontak dengan orang-orang di luar,” ujarnya. (hms).
Baca juga: Yurianto: Isolasi mandiri bukan berarti diasingkan
Baca juga: Ganjar apresiasi warga Batang lakukan isolasi mandiri
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025