Ada ritual mengubur sembilan bangkai ayam di Makam Bakalan Krapyak Kudus, polisi mulai selidiki
Jumat, 19 Juni 2020 03:29 WIB
"Setelah kami bongkar dari dua makam di Pemakaman Desa Bakalan Krapyak Kamis (18/6) malam, ternyata sembilan bungkusan berbentuk pocong berisi bangkai ayam," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David di Kudus, Kamis.
Ia menduga bangkai ayam tersebut sebagai ritual untuk menyihir seseorang, mengingat di dalam bungkusan tersebut terdapat foto seseorang perempuan dan ada jarum serta tulisan yang diduga mantra.
Atas kasus tersebut, kata dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan, guna mengungkap ada tidaknya unsur tindakan pidananya.
Demikian halnya, kata dia, penyelidikan tersebut juga untuk mengungkap motifnya.
Sembilan bungkusan bangkai ayam dengan kain kafan berukuran pocong bayi tersebut, ditemukan dari dua makam yang dikubur di atas makam persis.
Kasus temuan pocong yang awalnya diduga jasad bayi tersebut, berawal ketika salah seorang peziarah hendak berziarah ke makam orang tuanya pada Kamis (18/6) pukul 16.30 WIB.
Akan tetapi, peziarah yang bernama Muhammad Kafid asal Desa Daren, Jepara itu, curiga dengan makam ibunya terdapat tanah urukan baru.
"Saya sempat curiga dengan kondisi makam orang tua saya, karena tanahnya terdapat timbunan baru," ujar Muhammad Kafid.
Selain itu, kata dia, terdapat banyak lalat di sekitar makam orang tuanya yang usia pemakamannya baru 100 hari.
Setelah berdoa, kata dia, dirinya mencoba membongkar tanah urukan yang kelihatannya belum lama.
Ternyata, terdapat bungkusan dengan kain kafan yang membentuk jenazah bayi baru lahir.
Mengetahui hal itu, dia melaporkannya kepada penjaga makam, namun pihak penjaga makam tidak mengetahui itu.
Kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat, dilanjutkan ke kepolisian setempat.
Setelah di bongkar, awalnya ditemukan tujuh bungkus menyerupai pocong jenazah bayi kemudian bertambah menjadi sembilan bungkusan.
Di lokasi pemakaman, tampak ratusan warga yang penasaran dengan informasi adanya temuan bungkus berbentuk pocong bayi, meski setelah dibuka hanya berupa bangkai ayam.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024