Logo Header Antaranews Jateng

Gayeng, Atikoh Ganjar Pranowo dan Tia Hendi masak bareng

Selasa, 28 Juli 2020 22:59 WIB
Image Print
Pengurus Pertiwi Semarang berfoto bersama Siti Atikoh Ganjar Pranowo dan Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi) usai acara "Happy Cooking". (ANTARA/HO-Wisnu Adhi)
Semarang (ANTARA) -
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo dan Ketua TP PKK Kota Semarang sekaligus Pembina Pertiwi Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi) memasak bareng pada acara "Happy Cooking" yang digelar di Javara Culture Cafe, Kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (28/7) petang.

Pada acara yang berlangsung dengan gayeng itu dan diselenggarakan Pertiwi Indonesia-Semarang bersama PT Sasa Inti dengan disponsori Nayati, Gourmet House, Batik Danar Hadi, serta Rajungan Legit, Siti Atikoh Ganjar Pranowo memasak menu rendang daging sapi, sedangkan Tia Hendi memasak gulai kambing dengan mengikuti panduan dari Chef Desyanto Nugroho.

Layaknya koki restoran, kedua perempuan istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan istri Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tersebut menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak beserta bumbu-bumbu untuk memasak dua menu nusantara menjelang perayaan Hari Idul Adha.

Selama proses memasak yang dipandu Osha dan disiarkan langsung melalui akun Instagram @atikoh.s dan @tia.hendi, Chef Desyanto menyampaikan tips-tips memasak daging sapi maupun daging kambing agar lunak serta tetap segar.

Ia mengatakan bahwa untuk resep menu rendang memerlukan perlakuan khusus karena teknik memasaknya yang memerlukan waktu dan ketelatenan.

"Kuncinya dalam memasak rendang harus harus sabar dan diaduk terus karena bumbu rendang akan menciptakan karamel yang harus diaduk hingga mengering," kata Chef Desyanto.
 
Selain itu, untuk menghasilkan masakan rendang setidaknya membutuhkan waktu hingga empat jam.
Atikoh membenarkan hal tersebut, meski dirinya mengaku tidak sering memasak, namun ia paham masakan asli Padang itu butuh perlakuan khusus untuk bisa matang sempurna.
 
"Ini memang harus terus diaduk, sekalian olahraga, seperti 'nge-gym' ya," candanya.
 
Ibu satu anak itu juga mengakui jika memasak itu gampang-gampang susah dan yang terpenting ada kemauan dan tekad untuk belajar, apalagi masakan Indonesia yang kaya akan rempah.

Tips memasak kali ini diharapkan dapat dipraktikkan oleh masyarakat, apalagi menjelang Hari Idul Adha dimana sejumlah orang mengolah dan memasak daging sapi atau daging kambing.
 
"Semoga ini bisa dipraktikkan masyarakat. Memasak yang penting ada kemauan, dan belajar terus. Indonesia, termasuk Jateng kaya sekali karena bicara makanan ada historis, ada ilmunya. Ini membuktikan kebudayaan Indonesia banyak sekali, dari makanannya sudah terlihat," ujar Atikoh.

Sementara itu, Tia Hendi yang lebih dulu selesai memasak menu gulai kambing menyebutkan bahwa masakan asli Indonesia memang khas dengan rempah-rempah yang kaya.

"Apalagi di musim pandemi COVID-19 seperti ini, rempah-rempah dapat meningkatkan imunitas tubuh manusia," katanya.


Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024