Logo Header Antaranews Jateng

PD Muhammadiyah Magelang kembangkan pengajian virtual

Minggu, 29 November 2020 22:07 WIB
Image Print
Ketua PDM Kabupaten Magelang, KH Jumari Al Ngluwari. ANTARA/Heru Suyitno
Dakwah pengajian dan pengkajian harus inovatif, meski pertemuan konvensional tetap diselenggarakan,
Magelang (ANTARA) - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus mengembangkan penggunaan teknologi informasi di tengah pandemi pada pengajian dan kajian berkemajuan secara virtual untuk memperkuat ketauhidan dan muamalah umat Islam.

"Penggunaan teknologi informasi, di zaman ini mutlak diperlukan. Dakwah pengajian dan pengkajian harus inovatif, meski pertemuan konvensional tetap diselenggarakan," kata Ketua PDM Kabupaten Magelang, KH Jumari Al Ngluwari, pada Gebyar Milad Muhammadiyah ke-108 di Bandongan, Magelang, Minggu.

Ia menyampaikan pengurus, dai, dan penceramah dari PDM Muhammadiyah secara rutin menggelar kajian keagamaan hingga tingkat ranting. Adanya pandemi COVID-19 dituntut penerapan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penularan virus tersebut, maka digunakan teknologi informasi.

Baca juga: Pengurus MUI, Ketua Umum dari NU dan Sekjen dari Muhammadiyah

"Sisi positifnya, dari satu tempat dapat mengisi kajian untuk dua tempat sekaligus atau lebih, acara dapat hadir di rumah-rumah warga bahkan diikuti dari dalam kamar," katanya.

Menurut dia dakwah harus inovatif dan mengikuti perkembangan zaman, jika tidak maka akan tertinggal dan dijauhi umat sehingga jauh dari tuntutan di mana Muhammadiyah harus berkemajuan.

Jumari menuturkan karakter Muhammadiyah di antaranya Islam sebagai sumber nilai dan ajaran Islam yang dikembangkan merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan antara aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah. Karakter lainnya adalah dakwah dan tajdid.

Ia mengatakan Muhammadiyah juga punya karakter non-politik praktis. Politik itu penting bagi Muhammadiyah tetapi bukan pada politik praktis sebab itu adalah ranah partai politik. Muhammadiyah mendukung kadernya sebagai anggota parpol, tetapi tidak boleh membawa-bawa Muhammadiyah.

"Jadilah pengurus parpol yang amanah serta yang berkuasa sehingga dapat memperjuangkan kepentingan rakyat," katanya.

Baca juga: Sukarelawan Muhammadiyah di 10 daerah siap diterjunkan di lereng Merapi
Baca juga: Jokowi apresiasi peran Muhammadiyah pada kesehatan dan ekonomi


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024