Logo Header Antaranews Jateng

Nenek 86 tahun wakafkan tanah untuk masjid, wali kota peletakan batu pertama

Kamis, 3 Desember 2020 11:46 WIB
Image Print
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitussalam di RW2 Kampung Menowo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Rabu (2/12/2020). (ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang)
Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi sikap mulia nenek 86 tahun, warga Kampung Menowo, Kelurahan Kedungsari, Sukapti, yang mewakafkan tanah 539 meter persegi untuk pembangunan masjid, dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan tempat ibadah itu.

Wali Kota Sigit dengan disaksikan Sukapti melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid yang akan diberi nama Masjid Baitussalam itu di RW2 Kampung Menowo, Rabu. Pembangunan direncanakan selesai beberapa bulan ke depan ini.

"Saya tahu niatan dari Ibu Sukapti sudah lama ingin mewakafkan tanahnya ini untuk bangun masjid. Alhamdulillah dalam waktu dekat segera terwujud, sehingga wakafnya ini menjadi amal jariah beliau bersama keluarga," ujar Sigit dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.

Ia menyatakan bangga atas peristiwa itu dan mengharapkan panitia langsung melanjutkan pembangunan masjid tersebut.

Desain masjid itu, kata dia, harus bagus dan bahkan unik dengan paduan antara model Masjidilharam di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Joglo Jawa.

“Jadi, desainnya perpaduan gaya timur tengah dan Jawa. Rumah Allah harusnya yang terbaik, tapi esensinya pembangunan ini diharap dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi umat, terutama kemakmuran dari masjid itu sendiri,” katanya.

Wakif, Sukapti, mengaku sudah cukup lama menunggu peletakan batu pertama pembangunan masjid di tanah wakafnya itu.

Ia mengaku bahagia karena keinginannya pada akhirnya bakal terwujud.

Apalagi, pada usia yang sudah cukup tua ia masih bisa melakukan secara langsung peletakkan batu pertama pembangunan masjid tersebut.

"Tanah ini pusaka leluhur kami. Saya sudah tinggal di lingkungan ini sejak Tahun 1933, yang saat itu ikut mbah, kemudian Tahun 1959 saya lanjut sekolah di Yogya," katanya didampingi anaknya, Zulfikar.

Ia bercerita bahwa selama ini pekarangan tersebut memang kurang terurus dengan baik sehingga terpikirkan mewakafkan untuk pembangunan masjid agar bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baitussalam Kampung Menowo, Bambang Setyawan, mengatakan di kampung setempat hanya RW2 yang belum memiliki masjid, sedangkan di RW 1 dan RW 3 sudah memiliki masjid sendiri-sendiri.

"Kami sangat bersyukur, karena Ibu Sukapti dengan ikhlas mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid. Masjid yang terbangun nanti diharapkan berfungsi sebagai tempat pembinaan mental dan spiritual, khususnya generasi muda dalam mensyiarkan Islam,” katanya.

Biaya pembangunan masjid direncanakan Rp1,5 miliar, sedangkan pihaknya membuka kesempatan kepada siapa pun memberikan bantuan, baik doa, moril, maupun maupun materiil terkait dengan pembangunan masjid tersebut.

"Kami berharap, proses pembangunan berjalan lancar dengan dukungan dana swadaya warga kampung serta donasi dari dermawan,” katanya.


 

Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024