Logo Header Antaranews Jateng

Baru buka Maret Soto Lamongan Cak Sandy laku ratusan porsi perhari

Senin, 4 Januari 2021 20:24 WIB
Image Print
Muhammad Fahrurrozi saat memperlihatkan berbagai jenis soto yang menjadi menu di Soto Lamongan Cak Sandy. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Baru buka di Bulan Maret 2020 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Soto Lamongan Cak Sandy yang ada di kawasan Pabelan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah laku ratusan porsi perharinya.

"Kalau di hari biasa kami bisa menjual sekitar 300 porsi/hari, sedangkan di hari libur bisa sampai 450 porsi/harinya," kata Manajer Soto Lamongan Cak Sandy Cabang Pabelan, Sukoharjo Muhammad Fahrurrozi di Solo, Senin.

Ia mengatakan ada tujuh menu soto yang ditawarkan oleh rumah makan tersebut, salah satunya Soto Lamongan asli yang berisi irisan ayam, telur rebus, sayuran, bihun, dan koya. Sedangkan yang lain yaitu soto uritan, ati ampela, sayap, ceker, balungan, dan kepala.

"Kalau yang paling laku Soto Lamongan yang asli, karena memang khasnya kan itu. Kalau untuk harga perporsinya sama, yaitu Rp13.000," katanya.

Untuk rasa, soto dengan kuah kuning ini memiliki rasa gurih yang berasal dari koya sebagai ciri khas Soto Lamongan. Koya sendiri merupakan kerupuk udang yang dihaluskan dan ditaburkan di atas kuah soto.

Sementara itu, ia mengatakan tingginya animo masyarakat untuk mampir ke warung yang memiliki dominasi warna kuning ini karena letaknya yang cukup strategis, yaitu di perlintasan jalan Solo-Yogyakarta dan Solo-Semarang.

"Kami ada di jalan perlintasan sehingga cukup strategis. Selain itu, bahan yang kami gunakan semuanya segar. Untuk jam bukanya sendiri mulai pukul 07.00-21.00 WIB," katanya.

Baca juga: Soto sapi Pak Mul dengan daging bacem yang empuk

Sementara itu, meski mengunggulkan menu soto, rumah makan tersebut tetap menyediakan menu lain, yaitu ayam goreng. Ia mengatakan menu ini sebagai alternatif bagi konsumen yang tidak terlalu suka soto.

"Ada ayam goreng dengan sambal, kalau menu pelengkap sotonya ada gorengan dan sate ayam," katanya.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024