Logo Header Antaranews Jateng

Luhut: Banyak pejabat abai gunakan produk dalam negeri

Rabu, 3 Maret 2021 10:44 WIB
Image Print
Pemilik Dame Ulos Renny Katrina Manurung (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) secara virtual saat peluncuran Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Beli Kreatif Danau Toba di Paropo, Dairi, Sumatera Utara, Sabtu (20/2/2021). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Gernas BBi #BeliKreatifDanauToba dipercaya untuk mengembangkan potensi wisata serta melakukan pendampingan bagi 200 pelaku kreatif subsektor fesyen, Kriya dan Kuliner di Kawasan Danau Toba, Sumut, agar dapat bangkit di masa pandemi. ANTARA/Nova Wahyudi/hp.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan masih banyak pejabat pemerintah yang mengabaikan aturan untuk menggunakan produk dalam negeri.

Dalam sambutannya di acara Karya Kreatif Indonesia 2021: Eksotisme Lombok, Rabu, Luhut mengatakan pemerintah telah mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan barang dan jasa.

"Masih banyak pejabat-pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada bahwa harus menggunakan produk-produk dalam negeri sepanjang itu bisa dibuat di dalam negeri. Dan itu sudah masuk LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," katanya.

Luhut mengatakan total belanja barang dan modal pemerintah mencapai sekitar Rp1.200 triliun. Jika separuh dari angka tersebut digunakan untuk membeli produk dalam negeri, ia yakin dampaknya akan besar untuk menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.

"Kita terkadang tidak melihat betapa Indonesia itu sangat kaya, sangat hebat. Kita memiliki belanja barang, belanja modal, mungkin lebih dari Rp1.200 triliun. Kalau angka ini setengahnya saja kita gunakan untuk beli produk dalam negeri, itu sudah buat jutaan lapangan kerja dan kehematan (penghematan) kita," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu mengungkapkan upaya pemerintah mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) jadi langkah tepat untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Bersama dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata #diIndonesiaAja, Luhut berharap sinergi kampanye itu jadi jawaban atas tantangan yang tengah dihadapi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah masa pandemi Covid-19.

Luhut juga meminta semua pihak untuk bekerjasama dan bergotong royong mendukung UMKM Indonesia.

"Tetaplah kita semua bekerjasama, kesampingkan ego sektoral. Jangan merasa ini hanya bagiannya. Ini bagian kita ramai-ramai, dan kita harus selesaikan gotong royong untuk sebuah hasil yang optimal," pungkas Luhut.

Pemerintah tengah mengkampanyekan gerakan untuk mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif. Setelah Januari mengangkat citra produk Bali, Februari produk Danau Toba, kini giliran produk NTB yang diangkat melalui Karya Kreatif Indonesia 2021: Eksotisme Lombok.

Baca juga: Luhut ungkap rencana buka kembali pariwisata Bali


 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024