Logo Header Antaranews Jateng

Menko: Borobudur disiapkan sebagai laboratorium konservasi cagar budaya

Jumat, 12 Maret 2021 20:36 WIB
Image Print
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaita bersama Mendikbud Nadiem Anwar Makarim meninjau kawasan Borobudur. (ANTARA/HO - Bagian Prokompim Kab Magelang)
Hal ini harus selaras dengan semangat melindungi lanskap budaya kompleks Candi Borobudur
Magelang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan menyiapkan kawasan Candi Borobudur menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

"Saat ini pemerintah tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi pariwisata berkualitas," kata Luhut di Magelang, Jawa Tengah, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut saat melakukan kunjungan lapangan terkait progres pengembangan DPSP Borobudur bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

"Untuk memastikan agar dampak pelestarian Candi Borobudur ini berkelanjutan akan melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satunya peran mahasiswa untuk memperdalam studi kawasan Borobudur sehingga tumbuh sense of belonging terhadap kawasan ini. Dengan demikian, akan tumbuh rasa bertanggung jawab untuk merawat dan melestarikan peninggalan ini hingga ke generasi mendatang," katanya.

Luhut menjelaskan masalah utama yang tengah dihadapi Candi Borobudur adalah tekanan besar terhadap struktur candi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan candi yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019.

Baca juga: BKB libatkan generasi muda kampanye pelestarian cagar budaya

Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengemukakan Candi Borobudur menyandang beberapa status, yaitu Warisan Dunia, Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, Kawasan Strategis Nasional, Obyek Vital Nasional, dan terakhir sebagai salah satu DPSP.

Oleh Karena itu Kemendikbud mengedepankan pembenahan keseluruhan tata kelola dari perlindungan sampai pemanfaatan untuk memaksimalkan potensi kawasan ini.

Nadiem menuturkan ada beberapa hal yang akan diatur dalam rencana pengelolaan terpadu Candi Borobudur, antara lain peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi mengenai nilai penting kompleks Candi Borobudur, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam, pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mendukung pelindungan kompleks Candi Borobudur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kegiatan konservasi cagar budaya di kawasan, serta perbaikan tata kelola.

"Pengembangan atraksi-atraksi penunjang pada sejumlah titik di sekitar kompleks Candi Borobudur sejatinya bertujuan untuk menyebar kunjungan wisata, sehingga mengurangi beban pada Candi Borobudur itu sendiri. Hal ini harus selaras dengan semangat melindungi lanskap budaya kompleks Candi Borobudur," katanya. 

Baca juga: BKB secara rutin lakukan pengukuran stabilitas bangunan Candi Borobudur
Baca juga: BKB: Pelestarian Borobudur butuh dukungan lingkungan dan masyarakat
Baca juga: Balai Konservasi Borobudur bersihkan batuan candi dari lumut


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024