
PMI Surakarta kirimkan tenaga medis bantu korban banjir NTT
Rabu, 7 April 2021 10:09 WIB

Menurut Kepala Markas PMI Surakarta Agus Setyo Utomo, NTT yang dilanda banjir bandang pada Senin (5/4), pihaknya langsung merespons cepat dan melakukan koordinasi dengan PMI Provinsi Jateng dan PMI Pusat terkait layanan kesehatan masyarakat pascabencana.
PMI Surakarta mengirimkan tiga tenaga kesehatan, masing-masing seorang dokter, perawat, dan apoteker ke lokasi bencana di NTT untuk membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan pascabencana.
Baca juga: Korban meninggal akibat bencana di NTT mencapai 94 orang
"Kami, selain memberangkatkan tiga tenaga medis juga membawa obat-obatan dan perlengkapan pemeriksaan untuk melayani kesehatan masyarakat di lokasi bencana," kata Agus Setyo.
.
Chief Exceutive Officer (CEO) sekaligus Sekretaris PMI Surakarta Sumartono Hadinoto menambahkan tim tenaga medis akan bertugas di NTT selama 14 hari ke depan terhitung mulai tanggal 7 hingga 21 April mendatang.
.
"Tim medis diberangkatkan dari Solo, sekitar pukul 04.00 WIB melalui perjalanan darat menuju Semarang, dan dilanjutkan perjalanan udara ke Jakarta, serta menuju Labuan Bajo NTT," katanya.
.
Setelah tiba di Labuan Bajo NTT, kata dia, tim medis akan melanjutkan perjalanan darat kembali selama 23 jam untuk menuju posko PMI di Pulau Adonara NTT.
.
"Kami mengajak masyarakat Kota Solo dan sekitarnya untuk membantu warga yang terdampak banjir di NTT dengan donasi melalui rekening: Mandiri 138-00-1586330-6, atas nama PMI Kota Surakarta Peduli Bencana) dan BCA 0157558009," katanya.
Baca juga: Pemprov Jawa Tengah siap kirim bantuan untuk korban banjir NTT
Baca juga: Ratusan penduduk tertimbun longsor di Flores Timur
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025