Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar: Aglomerasi mudik di Jateng masih dikomunikasikan dengan kepolisian

Rabu, 28 April 2021 08:14 WIB
Image Print
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng/aa.
Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa aglomerasi mudik di Provinsi Jateng masih dikomunikasikan dengan jajaran kepolisian karena pelaksanaannya bersinggungan dengan daerah lain.

"Nanti kepolisian yang akan mengatur batasan-batasannya. Aglomerasi itu biasanya ada penentuan satu regional, apakah regionalnya itu satu eks keresidenan kalau di pemerintahan, apakah di daerah tertentu yang berhubungan, maka nanti kami minta satlantas untuk membantu," katanya di Semarang, Selasa.

Menurut Ganjar, apa pun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lainnya seperti terkait dengan aglomerasi ini pembatasan dibuat untuk empat kabupaten/kota.

"Kalau ditambah lima maka daerah kelima berhubungan dengan keenam, apapun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lain," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga menyinggung warga yang harus bolak-balik antara rumah dan tempat kerja yang berbeda kota.

Menurut dia, hal itu tidak bisa dilarang karena rezeki dari warga itu memang ada di kota lain, maka dari itu aturan yang dibuat akan dimatangkan terlebih dulu sebelum disampaikan kepada masyarakat.

"Sekarang ini yang akan kita matangkan dan akan disampaikan termasuk koordinasi tujuh sekda sudah disiapkan. Saya juga komunikasi dengan beberapa Gubernur yang ada di Pulau Jawa ini untuk nanti kita bareng mengatur agar perpindahan orang dari masing-masing provinsi itu bisa menyiapkan," katanya.

Ganjar menambahkan, komunikasi antarprovinsi tersebut menjadi penting, khususnya untuk tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Apabila pemudik atau pergerakan orang di DKI dan Jawa Barat bisa terkontrol atau tersaring maka Jawa Tengah relatif aman. 

"Komunikasi dengan Jawa Timur juga dilakukan meskipun perpindahan dari Jawa Timur ke Jawa Tengah tidak terlalu banyak. Begitu juga dengan DIY yang pasti akan banyak perpindahan dari Jawa Tengah seperti orang di sekitar Purworejo, Klaten, Magelang, Wonogiri, dan juga Solo yang bolak-balik ke DIY. Kita harapkan ini nanti juga bisa aman, nanti kepolisian yang akan menyiapkan," ujarnya.


Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024