Logo Header Antaranews Jateng

Angin segar bagi Aptrindo, JBI sama dengan JBB

Sabtu, 12 Juni 2021 07:06 WIB
Image Print
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan (tengah) ngobrol bersama Ketua DPD Aptrindo Jateng dan DIY terpilih periode 2021-2026 Chandra Budiwan (kanan) dan Felix Daniel Lawalata (kiri) selaku Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Usaha DPP Aptrindo seusai Musda DPD Aptrindo Jateng dan DIY, di Semarang, Jumat (11/6) malam. ANTARA/Nur Istibsaroh
Semarang (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengaku mendapatkan angin segar karena hasil Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah dan DIY salah satunya mencatat pemerintah telah menyetujui besaran jumlah berat yang diizinkan (JBI) sama dengan jumlah berat bruto (JBB) dan tinggal menunggu regulasinya.

"Dalam pertemuan hari ini Perhubungan sepakat kapasitas daya angkut kendaraan ke depan akan meningkat. JBB akan sama dengan JBI, itu rumusnya," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan seusai Musda DPD Aptrindo Jateng dan DIY, di Semarang, Jumat (11/6).

Tarigan mencontohkan ke depan kendaraan dengan kapasitas 24 ton juga dapat dimuati sesuai dengan JBI 24 ton, tidak lagi terbentur dengan masalah aturan maupun kondisi jalan di daerah yang akan dilewati truk.

"Harapannya, regulasi tentang ini (kesepakatan JBI sama dengan JBB, red.) dapat segera dikeluarkan," kata Tarigan yang dalam kesempatan tersebut didampingi Ketua DPD Aptrindo DPD Jateng dan DIY terpilih periode 2021-2026 Chandra Budiwan dan Felix Daniel Lawalata selaku Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Usaha DPP Aptrindo.

Dengan adanya regulasi tersebut, maka ada keseragaman besaran jumlah berat yang diizinkan (JBI) di seluruh Indonesia sesuai dengan jenis truknya dan tidak berbeda-beda setiap daerah karena menyesuaikan kondisi jalan.

"Sebelumnya sama-sama truknya, tapi tonase daya angkut yang diizinkan berbeda di Kota Semarang dengan yang ada di Jakarta, juga dengan daerah lainnya," kata Chandra.

Ditanya soal usaha truck di tengah pandemi, Tarigan mengakui secara keseluruhan terkontraksi, namun untuk di Jateng tidak terpengaruh banyak karena iklim investasinya kondusif, banyak industri yang tumbuh di Jateng.

"Banyak investor yang memilih Jateng karena di sini iklim investasinya lebih kondusif, tidak ada demo buruh, juga lebih bersahabat," kata Tarigan.

Ia mengakui dampak pandemi, banyak pabrik yang berhenti produksi sehingga berimbas pada usaha truk, namun tertolong dengan banyaknya pengiriman paket belanja online.

Pengusaha truck yang tergabung dalam Aptrindo 2.500 se-Indonesia dengan 1 juta armada, sedangkan di Jateng dan DIY yang terdaftar sebagai anggota ada 90 perusahaan dengan 1.200 armada.


Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024