Logo Header Antaranews Jateng

Kapolri dan Panglima TNI cek vaksinasi di Kudus, Bangkalan, dan Bandung

Kamis, 17 Juni 2021 11:02 WIB
Image Print
Dokumentasi-Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau Serbuan Vaksinasi COVID-19, di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (12+6-2021). ANTARA/HO-Puspen TNI
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan vaksinasi di tiga wilayah yang menjadi episentrum kasus COVID-19 usai Idul Fitri 2021, yakni Kudus, Bangkalan, dan Bandung.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis, mengatakan Kapolri dan Panglima berangkat menggunakan pesawat Boeing TNI AU dari Base Operasi TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakart Timur.

"Rencana hari ini Bapak Panglima dan Kapolri akan ke Bandung, Kudus, dan Bangkalan untuk meninjau vaksinasi. Ini merupakan kunjungan yang kesekian kalinya mengingat kasus COVID-19 di wilayah tersebut cukup tinggi," kata Argo.

Dalam kunjungannya, Kapolri akan didampingi Asops Kapolri, Kadiv Humas Polri, Kadiv Propam Polri, Wakabareskrim, Karo Korwan PPNS, dan Karumkit Polri.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (16/6), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan terjadi peningkatan kasus COVID-19 usai Idul Fitri 2021 di wilayah Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur.

Menurut Sigit, episentrum di wilayah Bangkalan, Madura diawali oleh adanya kegiatan halal bihalal.

Pada saat itu, kata dia, beberapa orang terkonfirmasi positif, dan saat ini dilaporkan tujuh orang meninggal termasuk di antaranya tenaga medis.

"Kasus harian di Bangkalan kini mencapai 392 kasus, meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus, sehingga tingkat BOR atau keterpakaian tempat tidur 61 persen," ujar Sigit.

Sedangkan di wilayah Kudus, lanjut Sigit, terjadi kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Pada awalnya ada di enam desa yang terpapar COVID-19, kemudian naik menjadi 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif.

"Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen," kata mantan Kapolda Banten ini pula.

Baca juga: Muhammadiyah Kudus siapkan shelter isolasi penderita COVID-19

Baca juga: Kudus telusuri kontak erat 28 pasien COVID-19 varian delta



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024