Perusahaan agribisnis serap telur peternak guna stabilkan harga
Selasa, 19 Oktober 2021 07:08 WIB
Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya di Temanggung, Senin, menyampaikan selain untuk membantu menstabilkan harga telur ayam di tingkat peternak, program ini juga sekaligus menyuarakan kampanye untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.
Pada pembelian telur di tingkat peternak di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Japfa membeli telur dengan harga Rp17.000 per kilogram, sedangkan harga telur di tingkat peternak setempat Rp14.800 per kilogram.
Rachmat menyebutkan kali ini, Japfa menyerap produksi telur ayam peternak di wilayah operasional Japfa, antara lain di Unit Sragen, Grobogan, Sidoarjo, Lampung, Makassar, Cirebon, Tangerang, Banjarmasin, Medan, dan Padang.
Menurut dia program penyerapan telur ini dilaksanakan secara bertahap dimulai hari ini hingga satu minggu ke depan.
"Sebelumnya Japfa telah ikut berkontribusi dalam penyerapan telur nasional dengan memberikan paket bantuan yang salah satunya terdiri atas telur ayam dan didistribusikan kepada masyarkat terdampak COVID-19 di 7 kota/kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kini Japfa kembali berkontribusi melalui pembelian telur hasil produksi peternak," katanya.
Menurut dia program penyerapan telur nasional ini merupakan salah satu langkah yang harus didukung oleh berbagai pihak untuk memperbaiki harga telur nasional.
Sebagai perusahaan agribisnis nasional yang memproduksi beragam jenis protein hewani, katanya Japfa berkomitmen untuk terus berjalan beriringan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam membangun industri peternakan di Indonesia.
Ia berharap dengan program pembelian telur peternak rakyat ini dapat membantu memperbaiki harga di tingkat peternak dan mengurangi efek fluktuasi harga yang dapat merugikan peternak.
Seorang peternak wrga Kranggan, Kabupaten Temanggung, Paryono menyampaikan terima kasih kepada Japfa yang telah melakukan penyerapan telur di atas harga pasar yang saat ini tengah anjlok.
"Kami juga berharap kepada pemerintah untuk membantu problematika yang dialami peternak ayam petelur sehingga ada jalan keluar terkait problem saat ini, yakni harga pakan terlalu tinggi, sedangkan harga telur sangat tidak relefan terhadap konversi harga pakan," katanya.
Ia menyebutkan harga telur saat ini di tingkat peternak Rp14.800/kilogram, sedangkan harga pokok penjualan (HPP) telur berkisar Rp20.000/kilogram.
"Harga telur sangat murah ini sudah berlangsung sekitar dua bulan. Padahal harga pakan saat ini sekitar Rp6.650/kilogram, idealnya 5.500/kilogram. Dengan kondisi ini maka kami harus tombok setiap hari," katanya.
Ia menyampaikan saat harga anjlok seperti ini, pedagang juga jarang melakukan pembelian telur ke peternakannya.
"Kalau biasanya mereka datang setiap hari, kini tiga hari sekali baru datang sehingga stok telur menumpuk," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024