Logo Header Antaranews Jateng

Erick Thohir minta PLN bersiap sambut gaya hidup ramah lingkungan

Jumat, 22 Oktober 2021 14:54 WIB
Image Print
Dokumentasi - Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini (kedua kiri) meninjau kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sebelum mengikuti Peluncuran Produksi Oksigen PLN Peduli di Muara Karang, Jakarta, Kamis (12/8/2021). . ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta agar PT PLN (Persero) bersiap menyambut gaya hidup ramah lingkungan atau eco-lifestyle yang sekarang perlahan menjadi tren di masyarakat.

"Kita harus mulai menata ulang (strategi) terlepas ada RUPTL, tetapi memprediksi eco-lifestyle yang akan terjadi di masyarakat," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Menteri Erick mengatakan kunci keberhasilan adaptasi adalah masyarakat itu sendiri, apakah mereka bisa beradaptasi dengan perubahan energi terbarukan yang sedang dilakukan oleh PLN.

Baca juga: Erick Thohir: Transformasi BUMN dongkrak laba bersih naik 356 persen

Menurutnya, gaya hidup ramah lingkungan yang akan terjadi di Indonesia akan berdampak luar biasa tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga untuk dunia.

Karena itu, kolaborasi dan gotong royong penting dalam membangun peta jalan bersama antara stakeholder pemerintah, stakeholder masyarakat, dan para ahli yang bekerja dalam sektor energi terbarukan.

Kementerian BUMN telah mempersiapkan PLN untuk segera melakukan refocusing yang tidak hanya pada pembangkit, fosil diubah menjadi energi terbarukan, tetapi juga memperbaiki transmisi.

Menurut dia, refocusing tidak hanya di power, fosil diubah menjadi energi terbarukan tetapi juga transmisi akan kami perbaiki karena ada hubungan dengan energi terbarukan dan tentu retail sistem yang kami harapkan ini tepat sasaran.

"Efisiensi harus terus dilakukan tentu program pemerintah harus tepat sasaran. Karena ini, saya berharap dengan eco-lifestyle yang berkembang kita mendorong transformasi PLN," katanya.

PLN mencatat konsumsi listrik mencapai 187,78 terawatt jam (TWh) atau naik 4,42 persen pada kuartal III 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 181,63 TWh.

Perekonomian sudah mulai bangkit dengan adanya vaksin dari pemerintah membuat tren pandemi mulai menurun membuat sektor rumah tangga, bisnis, dan industri kembali beraktivitas normal.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil sebesar 15 persen, diikuti besi dan baja sebesar 10 persen, semen dan kimia sebesar 8 persen, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7,0 persen.

Selanjutnya ada sektor otomotif yang tumbuh sebesar 6 persen, kertas sebesar 5,0 persen, pengolahan sebesar 4,0 persen, perkebunan, perkayuan dan pertambangan sebesar 3,0 persen, logam dan sepatu sebesar 2,0 persen.

PLN akan berfokus pada strategi creating demand yang ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi utuk meningkatkan penjualan listrik.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui berbagai bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN melalui program win back yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN agar perusahaan dapat berfokus pada bisnis inti mereka.

Cara lainnya adalah dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial dengan program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan.

Baca juga: Erick Thohir: BUMN siap teruskan kolaborasi dengan komunitas kreatif

 

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024