8.282 warga lansia di Boyolali sudah divaksin penguat
Minggu, 6 Februari 2022 11:38 WIB
"Sebanyak 8.282 sasaran khusus lansia di Boyolali yang sudah divaksin penguat atau masih sekitar 6,9 persen dari total target lansia 118.670 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Puji Astuti, di Boyolali, Minggu.
Ia menjelaskan 8.282 sasaran itu, melakukan vaksin penguat melalui 25 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan di Boyolali.
Baca juga: Temanggung prioritaskan warga lansia- pelayan publik dapat vaksinasi penguat
Vaksinasi kelompok lansia di Boyolali, kata dia, dosis pertama sudah mencapai 92.447 sasaran atau 77,9 persen dari total sasaran 118.670 sasaran dan dosis kedua mencapai 76.227 sasaran atau 64,23 persen.
Bahkan, Dinkes Boyolali juga terus melakukan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang belum disuntik vaksin di desa-desa. Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama kini sudah mencapai 100.161 sasaran atau 104,6 persen dari total target 95.713 sasaran dan dosis kedua mencapai 68.357 sasaran atau 71,4 persen.
Vaksinasi secara keseluruhan di Boyolali dosis pertama kini mencapai 847.472 sasaran atau 101,4 persen dari total target 835.772 sasaran, dosis kedua 738.733 sasaran atau 88,39 persen dan dosis ketiga 20.728 sasaran atau 2,48 persen.
Sementara itu, berdasarkan data di Dinkes Boyolali, hingga Sabtu (5/2) malam, menyebutkan kasus aktif COVID-19 bertambah 27 pasien sehingga totalnya menjadi 92 pasien.
Menurut Puji Astuti kasus aktif COVID-19 di Boyolali sebanyak 92 tersebut terdiri 13 pasien dirawat di rumah sakit, 79 pasien menjalani isolasi mandiri, dan isolasi terpusat nol pasien. Sehingga, secara akumulasi di Boyolali menjadi 24.702 kasus.
Warga yang sudah sembuh dari COVID-19 bertambah tiga kasus sehingga totalnya menjadi 23.198 kasus atau sekitar 93,9 persen, sedangkan angka kematian tidak ada tambahan tetap 1.412 kasus atau sekitar 5,7 persen.
"Penambahan 27 kasus baru COVID-19 di Boyolali berasal dari Kecamatan Mojosongo dan Teras masing-masing enam kasus, Banyudono dan Boyolali kota masing-masing tiga kasus, Simo, Musuk, Tamansari dan Klego masing-masing satu kasus," katanya.
Ia mernambahkan 27 tambahan kasus aktif tersebut dari klaster keluarga di Gondangrawe Andong, klaster keluarga Sawahan, klaster keluarga Boyolali dan klaster pabrik di Banyudono.
Boyolali tetap masuk zona resiko rendah dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada 2,68. Prosentase keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) sekitar 3 persen dan masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus melakukan sosialisasi masyarakat agar tidak meremehkan protokol kesehatan karena hal tersebut sangat penting untuk melindungi kesehatan baik secara individu maupun kelompok dari penularan kasus COVID-19 yang sepekan ini, terus meningkat, demikian Puji Astuti.
Baca juga: Pekalongan prioritaskan kelompok rentan calon penerima vaksin penguat
Baca juga: Kudus gelar vaksinasi penguat bagi lansia-masyarakat rentan
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025