Logo Header Antaranews Jateng

NATO akan pikirkan respons jika Rusia pakai senjata kimia

Minggu, 13 Maret 2022 19:16 WIB
Image Print
Presiden Polandia Andrzej Duda menghadiri konferensi pers dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris (tidak terlihat) di Istana Belwelder, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Warsawa, Polandia, Kamis (10/3/2022). ANTARA/Saul Loeb/Pool via Reuters/as.
London (ANTARA) - Penggunaan senjata kimia di Ukraina oleh Rusia akan menjadi "pengubah permainan" dan NATO akan memikirkan secara serius tentang cara menanggapinya, kata Presiden Polandia Andrzej Duda.

"Jika dia menggunakan senjata pemusnah massal apa pun, maka itu akan menjadi game changer (pengubah permainan) bagi semua hal," kata dia dalam wawancara dengan BBC pada Minggu, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Tentunya Aliansi Atlantik Utara (NATO) dan para pemimpinnya yang dipimpin Amerika Serikat akan duduk satu meja dan benar-benar harus memikirkan secara serius apa yang dilakukan karena hal itu mulai berbahaya."

Sejak Rusia melancarkan invasi di Ukraina pada 24 Februari, AS khawatir NATO terseret dalam perang yang lebih luas dengan Rusia.

Para pejabat Barat pada Jumat mengatakan Rusia mungkin menggunakan senjata kimia di Ukraina dalam serangan "kambing hitam" untuk mencari pembenaran atas invasinya, namun belum ada indikasi adanya penggunaan senjata itu secara luas dalam perang di Ukraina.

Pada Rabu, Washington membantah tuduhan baru dari Rusia bahwa AS mengoperasikan lab senjata biologis di Ukraina. Mereka menyebut tuduhan itu "menggelikan" dan menyebut Moskow mungkin sedang mencari-cari alasan untuk menggunakan senjata biologis atau kimia.

Belum ada tanggapan dari kedutaan Rusia di Washington tentang pernyataan AS itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Krisis Ukraina: Solusi Panas untuk Perang Dingin yang Berkelanjutan

Baca juga: Dubes: NATO langgar janji, Rusia sangat menentang ekspansi

Baca juga: Ini Pernyataan Donald Trump yang Membuat Resah NATO


Penerjemah :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024