Selandia Baru ke playoff Piala Dunia, tunggu wakil CONCACAF

Kamis, 31 Maret 2022 05:55 WIB

Layar elektronik menampilkan logo resmi turnamen Piala Dunia 2022 Qatar saat diumumkan oleh penyelenggara di Doha, Qatar, Selasa (3/9/2019). Logo itu mengambil inspirasi dari budaya teluk, lanskap gurun dan simbol pemersatu tanpa batas. ANTARA FOTO/REUTERS/Naseem Zeitoun/foc.

Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru menghancurkan Kepulauan Solomon 5-0 dalam final kualifikasi zona Oseania di Doha pada Rabu untuk memastikan tempat playoff Piala Dunia interkontinental dan sekaligus menjaga asa mereka tampil dalam putaran final pertama Piala Dunia dalam kurun 12 tahun terakhir.

Gol dari sundulan Bill Tuiloma di tiang jauh mengurangi tekanan setelah awal yang panik sebelum Chris Wood menggandakan keunggulan Selandia Baru enam menit sebelum turun minum dengan menyundul umpan silang Tim Payne setelah sang pemain bermanuver tanpa penjagaan lawan di dalam kotak.

Joe Bell langsung mencetak gol dari sepak pojok setelah babak kedua mulai, tendangannya menyusup ke tiang belakang setelah lolos dari jemari kiper Phillip Mango.

Tuiloma kembali mencetak gol dari sundulan yang meneruskan sebuah sepak pojok dan Matt Garbett melepaskan tembakan ke pojok bawah pada menit akhir untuk menyempurnakan kemenangan Selandia Baru.

Selandia Baru akan bertemu tim urutan keempat zona CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah serta Karibia) dalam playoff antarbenua untuk membidik tiket putaran final Piala Dunia pertama mereka sejak 2010.

Pertandingan terakhir kualifikasi CONCACAF diadakan Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB nanti. Sedangkan playoff antar-benua diadakan di Doha pada 13 atau 14 Juni.

Amerika Serikat, Meksiko dan Kosta Rika akan memperebutkan dua dari tiket tiket lolos otomotis ke Qatar 2022 setelah Kanada merebut tiket yang pertama. Satu dari tiga tim itu akan terpaksa memperebutkan tempat putaran final Piala Dunia Qatar lewat jalur playoff antarbenua melawan Selandia Baru.

Selandia Baru adalah tim Oseania terakhir yang lolos ke Piala Dunia ketika mereka mengikuti Piala Dunia Afrika Selatan 2010, demikian Reuters.