Muhammadiyah: Idul Fitri momentum membangun spirit berbagi di tengah pandemi
Senin, 2 Mei 2022 11:06 WIB
"COVID-19 telah mengingatkan, menyentak, dan melimbungkan pikiran serta kesadaran manusia. Bertambahnya orang miskin baru karena PHK, kebangkrutan bisnis tiba-tiba membengkak jumlahnya," kata dia di Temanggung, Jawa Tengah, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menyampaikan khotbah Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Halaman Kantor Setda Kabupaten Temanggung yang diselenggarakan Panitia Hari besar Islam Muhammadiyah Temanggung.
Shalat Idul Fitri di Halaman Setda Temanggung ini diikuti oleh ribuan umat Islam, baik masyarakat Temanggung maupun para pemudik yang datang dari sejumlah daerah berdasarkan kendaraan yang mereka gunakan untuk mendatangi lokasi Shalat Id.
Ia mengatakan pandemi mengakibatkan banyak orang tidak bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bagi mereka yang mampu seharusnya memberikan bantuan berupa apa pun kepada mereka sebagai bentuk solidaritas kepada sesama.
"Ditutupnya beberapa lapangan pekerjaan membuat sebagian masyarakat menjadi resah dan panik akan kelanjutan hidupnya, maka sudah seharusnya sikap umat Islam khususnya yang diberikan kelebihan rezeki oleh Allah untuk bisa meringankan beban mereka dengan berinfak dan bersedekah," katanya.
Ia menyampaikan tentang tumbuhnya kebahagiaan batin seseorang ketika mampu berbagi kepada orang lain. Berbagai studi yang dilakukan para psikolog membenarkan bahwa berbagi kepada orang lain akan memberikan kebahagiaan seseorang.
"Kebahagiaan dalam kebersamaan inilah yang menjadi salah satu inti dari perayaan Idul Fitri, di mana setelah sukses menjalankan ibadah puasa selama satu Bulan Ramadhan bersama segenap ibadah sunah lainnya, kita diwajibkan menutup dengan membayar zakat fitrah," katanya.
Fuad yang juga Kepala kantor Urusan Agama Kecamatan Tlogomulyo ini menuturkan seseorang yang telah mendapatkan Idul Fitri dalam arti menemukan kesucian pada dirinya akan melakukan sesuatu dengan benar, baik, dan indah.
Selain itu, katanya, seseorang yang memandang setiap sesuatu dengan pandangan yang positif, akan menemukan keindahan, memunculkan seni, sedangkan hal yang baik akan melahirkan etika serta kebenaran yang ia cari akan diperolehnya sebagai ilmu.
"Pada dirinya akan muncul rasa pemaaf dan menebar kebaikan kepada siapapun termasuk kepada yang pernah berbuat kesalahan," katanya.
Baca juga: Sebagian warga Aceh Barat masih berpuasa hari ini
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024