"Titik Balik" awali pameran seni rupa di kawasan Borobudur
Minggu, 3 Juli 2022 20:44 WIB
lebih utama adalah sebuah daya atau gerakan keinginan merealisasikan apa yang selama ini terpendam selama dua tahunMagelang (ANTARA) - Pameran seni rupa bertajuk "Titik Balik" di Galeri Limanjawi Art House Desa Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengawali kegiatan seniman memamerkan hasil karyanya setelah vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
"Ketika pandemi COVID-19 mulai mereda, melalui Titik Balik ini menjadi awal ruang budaya Limanjawi Art untuk menormalkan kondisi," kata pemilik Galeri Limanjawi Art House Umar Chusaeni di Magelang, Minggu.
Pameran seni rupa yang digelar pada 3 Juli-3 Agustus 2022 ini, diikuti 18 seniman dengan memamerkan 28 hasil karya, terdiri atas 25 buah lukisan dan tiga buah patung.
Ia menyebutkan pameran ini tidak hanya diikuti seniman dari Magelang, tetapi juga melibatkan seniman dari Yogyakarta, Padang, Bali, Jakarta, dan Jawa Timur.
Karya seni rupa yang digelar dalam pameran "Titik Balik" ini bermacam-macam aliran, antara lain dekoratif, realis, ekspresionis, tetapi semua yang ditampilkan di sini lebih ke seni modern.
Ia menuturkan selama pandemi kehidupan masyarakat seni juga mengalami sebuah kehidupan yang tidak jelas, melalui kegiatan pameran ini berusaha bangkit, apalagi Borobudur juga sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Limanjawi Art di bulan Juli ini mengingatkan semua pihak kembali ke titik awal bahwa kehidupan harus dimulai dengan semangat. Bukan hanya semangat tetapi lebih utama adalah sebuah daya atau gerakan keinginan merealisasikan apa yang selama ini terpendam selama dua tahun," katanya.
Baca juga: Puluhan seniman aksi mural-grafiti "Ayo Rukun" di kawasan Pecinan Kota Magelang
Melalui pameran dengan kurator Aa Nurjaman dan dibuka oleh seniman Heri Dono ini, para seniman mengekspresikan pikiran-pikirannya yang tertahan selama pandemi.
"Jadi ini titik awal untuk bergerak, semoga ke depan pandemi betul-betul berakhir dan kehidupan masyarakat, terutama seni rupa kembali normal dan menjadi bagian dari kebanggaan bangsa Indonesia," kata Umar.
Menurut dia, pameran "Titik Balik" ini juga bagian dari doa. Doa untuk semua dengan kebahagiaan seperti ini bisa bersama-sama tatap muka langsung, karena manusia butuh kebersamaan, butuh hubungan sosial, satu sama lainnya butuh untuk saling berbagi.
"Kegiatan ini juga sebagai rasa syukur, karena selam dua tahun juga banyak yang menjadi korban COVID-19, tetapi hari ini kami masih bisa berjumpa, masih bisa saling berbagi bercerita bersama di (pameran, red.) 'Titik Balik' ini," katanya.
Hadir dalam pembukaan pameran tersebut, antara lain Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein, pemilik Museum Seni Rupa OHD Kota Magelang Oei Hong Djien, pecinta seni, pegiat budaya di Magelang dan sekitarnya.
Acara di galeri seni rupa sekitar 600 meter timur Candi Borobudur itu, juga ditandai dengan pementasan Tari Lengger oleh sejumlah seniman dari Kabupaten Wonosobo dan pembacaan puisi oleh penyair Kota Magelang Haris Kertorahardjo (Lie Thian Hauw).
Baca juga: Museum OHD gelar pameran tunggal seni rupa karya Goenawan Mohamad
Baca juga: Prof. Dwi Maryanto: Candi Borobudur sumber ide kreatif-produktif
Baca juga: Delapan seniman Bali pamer karya di kawasan Borobudur
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024