Banyumas kaji pengembangan moda transportasi terintegrasi
Jumat, 12 Agustus 2022 21:03 WIB
"Saat ini pengembangan moda transportasi terintegrasi di Banyumas masih dalam kajian," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Ia mengakui selain angkutan kota dan taksi, saat ini di Banyumas khususnya Purwokerto telah ada layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng dan bus Buy The Service (BST) Trans Banyumas.
Akan tetapi hingga saat ini, layanan Trans Jateng maupun Trans Banyumas tidak melewati depan atau pintu timur Stasiun KA Purwokerto karena pengemudi taksi termasuk ojek kurang sependapat jika operasional bus tersebut melalui Jalan Stasiun.
Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya mengintegrasikan moda transportasi massal bus dan kereta api dengan memanfaatkan Terminal Pasar Pon yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu barat Stasiun Purwokerto.
"Jadi, nanti penumpang KA yang akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Trans Jateng maupun Trans Banyumas bisa keluar melalui pintu barat Stasiun Purwokerto menuju terminal integrasi di Pasar Pon," katanya.
Dalam hal ini, kata Agus, Terminal Pasar Pon merupakan tempat pemberhentian Trans Jateng koridor Bukateja-Purbalingga-Purwokerto pergi pulang (PP) dan Trans Banyumas koridor 1 Terminal Pasar Pon-Terminal Ajibarang PP serta Trans Banyumas koridor 3 Terminal Bulupitu-Unwiku-UMP-Terminal Kebondalem PP.
Bahkan, kata lanjut dia, Trans Jateng yang selama ini melayani koridor Bukateja-Purbalingga-Purwokerto berencana untuk membuka layanan menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman.
"Wacana tersebut muncul saat pengoperasian kembali Bandara Jenderal Besar Soedirman beberapa waktu lalu, yang diharapkan adanya moda transportasi terintegrasi di bandara," kata Agus.
Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan beberapa waktu lalu, pihak Trans Jateng menemui Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto untuk membicarakan tentang rencana integrasi antarmoda khususnya kereta api dengan bus di pintu barat Stasiun Purwokerto.
"Tapi, nanti akan kami adakan joint bersama, pemeriksaan bersama antara Trans Jateng dan Pak Kadaop di pintu barat. Ini masih wacana," katanya.
Menurut dia, integrasi antarmoda transportasi tersebut tidak menutup kemungkinan terbuka untuk Trans Banyumas yang selama ini juga melayani penumpang di Terminal Pasar Pon seperti halnya Trans Jateng.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT Trans Linggamas Karyono mengatakan pihaknya selaku operator BRT Trans Jateng Purbalingga mendapat masukan dari Kadaop 5 Purwokerto agar armada Trans Jateng bisa masuk ke area parkir di pintu barat Stasiun Purwokerto.
"Ini sedang dikaji karena space jalannya sempit, sedangkan kami di dalam (area parkir) butuh manuver dengan kurang lebih space sampai 12 meter, sehingga ini butuh proses yang panjang," katanya.
Akan tetapi, kata dia, pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto sudah membuka diri dan berharap Trans Jateng bisa terkoneksi dengan wilayah barat Stasiun Purwokerto.
Ke depan jika wacana tersebut terealisasi, armada BRT Trans Jateng yang datang dari Bukateja, setelah menurunkan penumpang di Pasar Pon akan masuk ke area parkir barat Stasiun Purwokerto sebelum melanjutkan perjalanan menuju Terminal Bus "Bulupitu" Purwokerto.
Terkait dengan rencana layanan BRT Trans Jateng di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Karyono mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan penerbangan di bandara tersebut.
"Artinya, jika di sana (bandara, red.) geliat penumpangnya cukup banyak dan sudah tidak bisa diakomodasi oleh taksi bandara, kami dari Trans Jateng bisa melayani sampai ke sana," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan PT Trans Linggamas menambah koridor layanan BRT Trans Jateng, dia mengatakan penambahan koridor merupakan ranah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.
"Itu sudah ranahnya ke dinas provinsi, kami tidak masuk ke sana. Itu kebijakan dan hubungannya dengan anggaran," kata Karyono.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025