Jalan sehat sambut Muktamar Muhammadiyah meriah

Minggu, 11 September 2022 10:28 WIB

Warga dari berbagai daerah di Kabupaten Banyumas mengikuti jalan sehat yang digelar Pengurus Daerah Muhammadiyah Banyumas di Purwokerto, Minggu (11/9/2022) pagi, guna menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang akan digelar di Solo pada 18-20 November 2022. (ANTARA/Sumarwoto)

Purwokerto (ANTARA) - Ribuan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, pada Minggu pagi mengikuti kegiatan jalan sehat yang dilaksanakan untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Kota Solo pada 18-20 November 2022.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan melepas peserta kegiatan jalan sehat yang dimulai dan berakhir di halaman Kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas.

Di sela kegiatan jalan sehat, Ibnu Hasan mengatakan kegiatan jalan sehat digelar serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah untuk menyambut Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Solo.

"Oleh karena Jawa Tengah menjadi tuan rumah muktamar, jadi kami memeriahkan acara ini untuk muktamar ke-48," katanya.

Ia mengatakan bahwa kegiatan jalan sehat juga ditujukan untuk memperkokoh persaudaraan Muhammadiyah dengan seluruh elemen bangsa dalam rangka memajukan Indonesia.

Menurut dia, hal itu selaras dengan tema Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, yakni "Memajukan Bangsa Indonesia, Mencerahkan Semesta".

Ibnu mengatakan bahwa jumlah peserta yang sudah mengonfirmasi ikut kegiatan jalan sehat mencapai 20.000 orang.

Karena kapasitas tempat yang terbatas, panitia jalan sehat melaksanakan kegiatan di dua lokasi. Lokasi pertama di Ajibarang yang meliputi Ajibarang dan kecamatan sekitarnya. Lokasi jalan sehat kedua di Purwokerto diperuntukkan bagi peserta dari luar Ajibarang.

"Kami memang banyak masukan dari cabang dan ranting, kecewa, karena memang tidak bisa terkonfirmasi hadir semua hari ini, karena tempat dan kondisi," kata Ibnu.

Ia menambahkan, peserta jalan sehat bukan hanya warga Muhammadiyah. "Pesertanya terbuka. Mungkin kalau saya bilang ya 60:40. Mungkin 60 persen warga Muhammadiyah dan 40 persen memang partisipasi dari masyarakat," katanya.