Pemkab Boyolali teliti temuan situs benda purbakala di Tlawong
Jumat, 30 September 2022 08:48 WIB
namun kalau melihat pada permukaan situs yang di luar, sepertinya milik Agama HinduBoyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat bersama Arkeolog Yogyakarta melakukan penelitian penemuan situs Gumuk Watu Serut yang merupakan benda purbakala di area sawah Desa Tlawong Kecamatan Sawit.
"Kami menggandeng Arkeolog Yogyakarta melakukan penelitian penemuan situs tersebut untuk penyelamatan dan pelestarian benda-benda purbakala di wilayah Boyolali," kata Sekretaris Disdikbud Boyolali, Waskito Raharjo, di Desa Tlawong Sawit, Boyolali, Jumat.
Waskito mengatakan penyelamatan tersebut dilakukan bersama arkeolog asal Yogyakarta dan mengajak sejumlah tokoh masyarakat di Desa Tlawong, Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.
Tim ahli sedang melakukan pengukuran lokasi situs dan kemudian nanti pada sudut yang dikasih tanda titik selanjutnya akan dilakukan penggalian diperkirakan selama dua minggu ke depan.
Baca juga: Fosil tulang belakang gajah purba usia 1,5 juta tahun ditemukan di Situs Patiayam Kudus
Sementara itu, Dwi Kurnia Sandy selaku Konsultan Arkeologi Yogyakarta mengatakan pengukuran dimulai sejak Kamis (29/9), kemudian dilanjutkan penggalian guna mengetahui luasan lokasi situsnya. Selain itu, kegiatan ini juga ingin mengetahui sejumlah struktur yang belum ditemukan.
"Kami sudah memasang garis benang dan sejumlah titik untuk mengetahui jumlah strukturnya. Hingga saat ini, belum mengetahui luasan dan kedalamannya berapa meter dan baru dapat diketahui pada hari terakhir nanti," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya hingga saat ini, belum bisa memastikan situs tersebut peninggalan dari agama apa. Namun, apabila dilihat dari jenis situs pada permukaannya benda purbakala itu, mengarah pada Agama Hindu.
"Kami sebenarnya belum bisa menyimpulkan, namun kalau melihat pada permukaan situs yang di luar, sepertinya milik Agama Hindu. Kami baru menemukan dua situs yang dipermukaan tanah," katanya.
Menurut Kepala Desa Tlawong Joko Tri Wijianto warga mengetahui adanya situs di areal persawahan tersebut sudah ada sejak lama. Situs tersebut menjadi cerita turun-temurun dari nenek moyang.
Pihaknya kemudian mendapat informasi dari Disdikbud Boyolali bahwa situs tersebut akan dilakukan pemugaran. Karena tanah ini sudah sertifikat hak milik (SHM) maka apabila akan dilakukan penggalian, Disdikbud sudah melakukan koordinasi dengan pemilik lahannya.
Baca juga: Balai Konservasi Borobudur : Ada temuan baru hasil ekskavasi Situs Samberan
Baca juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali cek temuan situs candi di Musuk
Baca juga: Balai Arkeologi Yogyakarta meluncurkan Rumah Peradaban Situs Liyangan
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024