Kampung Religi Tidar Warung wujud kebersamaan antarumat
Senin, 3 Oktober 2022 23:18 WIB
Ketua Kampung Religi Tidar Warung, Zamroni Eko Santoso di Magelang, Senin, menjelaskan pencanangan ini merupakan titik awal implementasi yang sesungguhnya Kampung Religi di Tidar Warung.
Selain itu, juga wujud aktualisasi bahwa pengurus Kampung Religi bekerja sepenuh hati mewujudkan Tidar Warung benar-benar religi dan mendapatkan simpati serta empati seluruh masyarakat.
"Kami ingin Kampung Religi tidak terkesan sekadar slogan saja. Kami memberdayakan seluruh sumber daya manusia utamanya penganut agama di Tidar Warung yang tergugah hatinya sehingga benar-benar memahami pentingnya kebersamaan, toleransi antarumat beragama, saling membantu dalam bingkai kebhinekaan," katanya.
Menurut dia pencanangan tersebut merupakan perwujudan upaya menegakkan NKRI, yang juga merupakan salah satu tujuan Kampung Religi dan telah dituangkan dalam visi misi dan maksud serta tujuan peluncuran Kampung Religi Tidar Warung.
Zamroni menceritakan, pencanangan Kampung Religi Tidar Warung sempat mengalami kendala, dimulai sejak pandemi COVID-19 awal 2020, dimana berimbas pada masalah sosial, ekonomi, dan keuangan. Kondisi tersebut menjadi faktor terhambatnya pengembangan inovasi dan potensi untuk mewujudkan program Kampung Religi.
"Tapi bermodalkan keyakinan, kekuatan, kebersamaan para pengurus yang terdiri dari seluruh elemen penganut agama di Tidar Warung dan seluruh masyarakat, permasalahan bisa ditemukan solusi yakni melalui iuran seikhlasnya, meski belum bisa mengurai benang kusut sepenuhnya terkait daya dukung anggaran Kampung Religi," katanya.
Sejak 22 Juni 2022, Kampung Tidar Warung menjadi duta Kelurahan Tidar Selatan untuk berkompetisi dengan 17 Kampung Religi lain di Kota Magelang. Ini sekaligus bentuk dukungan terhadap program unggulan Kota Magelang.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengapresiasi peluncuran Kampung Religi di Kampung Tidar Warung. Sebagai kota kecil, masyarakat Kota Magelang memang didorong untuk memiliki inisiatif dan inovasi.
"Saya salut dengan Kampung Religi, kalau bisa kampung yang lain juga bisa seperti ini. Inisiatif itu penting karena Kota Magelang itu kecil, jumlah penduduk hanya sekitar 127.000 jiwa dan 43.000 keluarga," katanya.
Dia berpesan kepada seluruh stakeholder, terutama Ketua RT/RW untuk senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Kota Magelang adalah rumah bersama, yang artinya tidak fokus pada satu agama saja tapi seluruh agama.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024