Logo Header Antaranews Jateng

Cuaca ekstrem, Pemkab Boyolali jaga produksi gabah tetap aman

Selasa, 11 Oktober 2022 20:52 WIB
Image Print
Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jihanto saat meninjau tanaman padi di persawahan Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah bersama para petani terus berupaya menjaga produksi gabah di wilayah itu, tetap aman mendukung ketahanan pangan, memasuki musim hujan ekstrem.

Dispertan sebagai antisipasi musim hujan ekstrem antara lain mengimbau kepada kelompok tani di Boyolali membersihkan saluran-saluran irigasi tersier dari endapan-endapan dan sampah, kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jihanto, di Boyolali, Selasa.

Selain itu, Bambang Jihanto juga mengimbau peningkatan kesiapsiagaan petugas penyuluh dan petani untuk mengamati tanaman atas gejala serangan hama penyakit pada musim cuaca ekstrem seperti sekarang ini, untuk menjaga ketahanan pangan.

"Kami selalu mengingatkan para penyuluh untuk melakukan pembinaan kepada petani. Namun, kondisi produksi pangan di Boyolali masih aman dan surplus," kata Bambang Jihanto.

Ia mengatakan luas tanam tanaman padi di Boyolali hingga September 2022 mencapai 29.436 hektare dan luas panen mencapai 44.015 hektare.

Produksi gabah kering giling (GKG) hingga September 2022 sudah mencapai 241.579 ton. Dengan produktifitas rata-rata sekitar 54,89 kuintal per hektare atau meningkat dibanding tahun sebelumnya periode yang sama, dengan tanam 50.403 hektare dan produksi 237.024 ton GKG.

"Sehingga, stok pangan di Boyolali masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan, mengalami surplus sekitar 49.074 ton," katanya.

Bahkan, produksi gabah akan bertambah mengingat masih ada waktu tiga bulan ke depan, paling tidak yang tanam bulan Juni hingga Agustus bisa panen bulan Oktober hingga Desember 2022.

"Kami estimasi produksi gabah di Boyolali hingga akhir tahun ini, mencapai 288.761 ton GKG dengan luas panen sekitar 50.075 hektare atau meningkat dibanding produksi 2021 mencapai 277.490 ton," katanya.

Ia mengatakan menyinggung soal serangan hama tikus terhadap tanaman padi di Boyolali pada musim hujan saat ini, ada sekitar 17 hektare mengalami kerusakan ringan di wilayah Kecamatan Karanggede.

Upaya Dispertan dalam menangani serangan hama tikus dengan kegiatan sanitasi lingkungan yang jadi persembunyian hama tikus, kemudian melalui APBD Pemkab Boyolali telah memberikan bantuan 12.420 batang rodentisida kepada 40 Gabungan Kelompok tani dan gerakan pengendalian tikus secara bersama-sama serta terkoordinasi. ***1***
 


Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025