Pemprov Jateng kawal pemulangan jenazah warga Semarang korban tembak di AS
Selasa, 25 Oktober 2022 20:56 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengawal proses pemulangan jenazah warga negara Indonesia asal Kota Semarang, Novita Kurnia Putri, yang menjadi korban salah tembak di Texas, Amerika Serikat.
"Saya intens berkoordinasi dengan Dubes Amerika serta Menlu RI Retno Marsudi, saya juga minta staf saya, tapi saya sudah komunikasi, Saya sudah komunikasi, WA-WA sama keluarganya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ia mengungkapkan, proses pemulangan jenazah sudah diurus dan memang ada permasalahan teknis yang berkaitan dengan rumah sakit, serta surat keterangan kematian.
"Tapi waktu Duta Besar Amerika datang ke sini saya sampaikan kepada beliau agar bisa dibantu dan terima kasih sudah membantu memulangkan," ujarnya.
Dirinya mengaku memahami keresahan dan keinginan keluarga yang berharap jenazah Novita Kurnia Putri segera dipulangkan, hanya saja ada teknis prosedur yang harus diikuti.
Baca juga: Warga Semarang korban salah tembak di AS, keluarga berharap jasad dipulangkan
Orang nomor satu di Jateng itu memastikan terus memantau dan mengikuti proses pemulangan jenazah yang bersangkutan ke Semarang.
"Kalau kami sebenarnya udah siap semua tinggal nunggu dari sana aja nanti kami pantau terus," katanya.
Sebelumnya, pemerintah melalui KJRI Houston akan memfasilitasi pemulangan jenazah Novita Kurnia Putri, WNI yang menjadi korban salah tembak di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Novita dilaporkan tewas seketika pada Selasa (4/10), setelah rumahnya ditembaki ratusan peluru oleh dua orang remaja yang masing-masing berusia 14 tahun dan 15 tahun.
KJRI Houston juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memfasilitasi keinginan pihak keluarga almarhumah.
Pemulangan jenazah Novita dari AS ke Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama, khususnya penerbitan dokumen kematian oleh departemen kesehatan setempat.(LHP)
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024