Logo Header Antaranews Jateng

Pengungsi banjir Kudus mulai berkurang

Jumat, 13 Januari 2023 14:13 WIB
Image Print
Para pengungsi di tempat pengungsian di Gedung DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (13/1/2023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin berkurang, menyusul genangan banjir di sejumlah daerah mulai menurun seiring intensitas curah hujan yang berkurang.

"Pada tanggal 8 Januari 2023 jumlah pengungsi mencapai 1.128 jiwa dengan jumlah desa terdampak sebanyak 29 desa. Sedangkan data Kamis (12/1) pukul 18.00 WIB jumlahnya mulai berkurang karena yang masih bertahan hanya 950 jiwa," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Jumat.

Sementara jumlah desa terdampak, kata dia, jumlahnya sebanyak 32 desa yang tersebar di lima kecamatan.

Dari lima kecamatan yang terdampak banjir, tercatat ada dua kecamatan yang banjirnya meluas. Di antaranya di Kecamatan Undaan awalnya hanya empat desa bertambah menjadi tujuh desa yang terdampak.

Antara lain, Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, Undaan Tengah, Wates, Berugenjang, dan Wonosoco.

Kecamatan lain yang mengalami hal serupa, yakni Kecamatan Jekulo awalnya ada empat desa bertambah menjadi lima desa. Meliputi Desa Bulungcangkring, Bulung Kulon, Sadang, Sidomulyo dan Gondoharum.

Kondisi berbeda terjadi di Kecamatan Jati justru mengalami penurunan karena sebelumnya ada lima desa, kini hanya empat desa terdampak. Di antaranya, di Desa Jati Wetan, Tanjung Karang, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor, sedangkan Desa Jati Kulon genangan banjirnya sudah surut.

Ia mencatat sudah banyak laporan masuk desa terdampak banjir mulai surut. Sedangkan untuk pemutakhiran datanya menunggu laporan dari masing-masing kecamatan.

"Apalagi, pemerintah juga sudah memberikan bantuan mesin pompa untuk membuang air banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati untuk dibuang ke Sungai Wulan," ujarnya.

Untuk data desa terdampak di Kecamatan Kaliwungu, kata dia, untuk sementara masih sama berjumlah tujuh desa, namun laporan awal sudah ada desa yang banjirnya surut. Sehingga ketika sudah dimutakhirkan semua dimungkinkan jumlah desa terdampak juga berkurang.

Data pengungsi juga akan dimutakhirkan, guna memastikan 12 tempat pengungsian hingga hari ini (13/1) apakah masih ada yang bertahan atau sudah pulang semuanya. Di antaranya di gedung DPRD Kudus, tempat ibadah, balai desa, gedung PKK, SD serta TPQ.

Dapur umum yang sebelumnya disiapkan pemerintah mencapai 15 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang masih bertahan di pengungsi maupun di rumah yang masih terdampak banjir.

Masni, salah satu warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan yang mengungsi di gedung DPRD Kudus mengakui belum pulang karena ingin memastikan apakah banjir di desanya sudah surut.

"Informasinya memang sudah surut, tetapi jalan desa masih tergenang," ujarnya. 

Baca juga: Banjir di Kudus, jumlah pengungsi terus bertambah
Baca juga: Menteri PUPR janjikan bangun saluran pengumpul tangani banjir di Jepara
Baca juga: Menteri Basuki akan naikkan kapasitas pompa di Kudus jadi 5.000 liter per detik


Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025