Aktivitas lelang ikan di TPI Batang cenderung sepi
Jumat, 20 Januari 2023 19:07 WIB
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa aktivitas lelang ikan di dua lokasi TPI itu kini belum maksimal karena sebagian nelayan yang masih memilih tidak melaut.
"Jika pun para nelayan yang sudah terlanjur melaut, mereka banyak yang sedang berlindung di pulau terdekat karena kondisi cuaca buruk di laut. Dampaknya, aktivitas lelang di TPI sepi," katanya.
Menurut dia, saat ini, rata-rata produksi lelang ikan di TPI hanya sekitar 400 basket hingga 500 basket ikan atau sekitar 1,2 ton.
"Dampaknya, harga ikan kini cenderung naik. Misalnya, ikan cumi-cumi kini mencapai Rp70 ribu per kilogram naik dibanding sebelumnya sekitar Rp55 ribu/ kilogram, demikian pula untuk harga ikan lainnya juga mengalami kenaikan," katanya.
Sejumlah harga ikan yang mengalami kenaikan, antara lain layang semula Rp20 ribu/kilogram naik menjadi Rp 25 ribu/ kilogram, tongkol semula Rp30 ribu/ kilogram kini naik Rp39 ribu/ kilogram, cumi cumi semula Rp55 ribu naik menjadi Rp70 ribu/ kilogram, kakap merah semula Rp40 ribu/ kilogram naik menjadi Rp50 ribu/ kilogram, dan nila putih semula Rp25 ribu/ kilogram naik Rp30 ribu/ kilogram.
Teguh Tarmujo mengatakan dengan membaiknya kondisi cuaca di laut kini para nelayan sudah melakukan persiapan melaut dengan mengisi perbekalan seperti solar dan kebutuhan lainnya.
"Saat ini, sebagian para nelayan sedang mengantre untuk mendapatkan bahan bakar jenis solar untuk persiapan melaut," katanya.
Pedagang ikan Aliyah (34) mengatakan sejumlah ikan seperti kakap merah, cumi-cumi, tongkol, dan tenggiri mulai langka di pasaran.
"Sebagian besar ikan laut sudah langka dan hanya ada ikan tambak seperti mujair, bawal, dan nila dengan harga rata-rata Rp30 ribu per kilogram. Kalau cumi-cumi sekarang langka kalau ada harganya naik dari Rp50 ribu jadi Rp70 ribu per kilogram," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024