Musyawarah Rakyat Indonesia XVII Jateng digelar di Semarang
Semarang (ANTARA) - Masyarakat dari berbagai elemen diajak ikut berpartisipasi menentukan pemimpin bangsa ke depan pada Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) XVII Jawa Tengah yang akan digelar 17 organisasi pendukung Presiden Joko Widodo di Balairung Astina Hall, UTC Hotel, Kota Semarang, Sabtu (4/2).
"Semua warga yang ber-KTP Jateng boleh hadir, sampaikan aspirasi, pendapat atau dukungan pada calon pemimpin secara langsung pada Musra XVII Jateng yang mengusung tema Mencari Pemimpin Rakyat dan Melanjutkan Agenda Kerakyatan," kata Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus saat konferensi pers di Semarang, Jumat.
Panel Barus mengatakan bahwa pada pelaksanaan musra di tiap daerah ada pembahasan-pembahasan mengenai hal tertentu yang terkait dengan pembangunan nasional, agenda kebangsaan, karakter calon pemimpin rakyat, hingga calon pemimpin Indonesia ke depan.
Menurut dia, Musra XVII akan menjadi musra yang penting dan cukup strategis karena lokasi pelaksanaannya di Jateng yang dimitoskan merupakan kandang dari calon tertentu.
"Bisa saja ada kejutan-kejutan yang terjadi pada musra besok, kami siapkan sistem evoting untuk peserta musra saat memberikan masukan mengenai calon pemimpin Indonesia ke depan," katanya.
Musra, lanjut dia, akan melahirkan sosok-sosok calon pemimpin ke depan yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi pada tahun 2024.
Panel Barus tidak memungkiri akan ada gerakan-gerakan mobilisasi dari pendukung calon dan hal ini tidak dilarang dalam mekanisme musra makin hangat serta dinamis menjelang Pemilu 2024.
Ia menuturkan bahwa tujuan musra sebenarnya sederhana. Namun, prinsipnya memberikan ruang seluasnya kepada rakyat di provinsi untuk terlibat dalam menentukan nasib bangsa ke depan karena keterlibatan publik itu mutlak dalam demokrasi.
"Kami kawal proses Pemilu 2024 harus terlaksana sesuai dengan jadwal karena penting untuk regenerasi kepemimpinan. Kami berharap akan keberlanjutan pembangunan untuk masyarakat lebih sejahtera, tidak justru ada restart," ujarnya.
Dirinua menyebut musra yang merupakan miniatur pemilu akan menjadi alat rekam untuk mengetahui kehendak rakyat itu seperti apa terkait dengan sosok pemimpin mendatang.
"Hasil dari pelaksanaan musra di daerah akan kami serahkan kepada Presiden Jokowi pada penutupan musra di Jakarta," katanya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024