Logo Header Antaranews Jateng

PPP jawab kemungkinan koalisi dengan PDIP

Jumat, 10 Maret 2023 16:15 WIB
Image Print
Arsul Sani saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jumat (10/3/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) -
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjawab kemungkinan koalisi dengan PDIP pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Yang jelas kan kalau kita bicara tentang koalisi partai politik semua masih terbuka untuk berubah. Jadi dalam satu koalisi bisa bertambah, bisa juga berkurang," kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani di Solo, Jumat.
 
Meski demikian, ia mengapresiasi pihak-pihak yang menyuarakan dibentuknya koalisi antara PPP dengan PDIP. Apalagi, PDIP merupakan partai politik terbesar di Indonesia.
 
"Namun ini kan proses yang masih berjalan, bicara koalisi bicara platform ke depan. Indonesia pascatahun 2024 atau periode 2024-2029 akan dibawa ke mana. Yang jelas kalau PPP ingin ada kontinuitas pembangunan," katanya.
 
Ia berharap apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo selama sepuluh tahun terakhir tidak terputus begitu saja.
 
"Itu prinsip PPP, artinya partai sesuai dengan prinsip kontinuitas maka kemungkinan berkoalisi terbuka lebar. PPP dengan PDIP cocok, Golkar cocok, Gerindra cocok, PAN cocok, PKB ya cocok," katanya.
 
Disinggung mengenai pembicaraan antara PPP dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait koalisi tersebut, ia tidak mengelaknya. Bahkan, hingga saat ini pembicaraan masih terus berlangsung.
 
"Mas Hasto ketemu mas Romy (Muhammad Romahurmuziy) mantan Ketua Umum PPP. Komunikasi kami PPP sebagai bagian dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) berjalan terus, kami lihat mengerucut seperti apa. Koalisi masih dinamis," katanya.
 
Bahkan, menurut dia tidak menutup kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB yang di antaranya berisi PAN, PPP, dan Partai Golkar.
 
"Kenapa tidak," katanya.
 
Sementara itu, mengenai calon presiden dan wakil calon presiden yang akan diusung oleh KIB, ia masih enggan mengatakan.
 
"Ya belum lah. Koalisi dulu baru kami ngomongin orangnya," katanya.
 
Saat ditanya mengenai pengusungan nama Ganjar Pranowo-Erick Thohir, ia mengatakan dua nama tersebut menjadi bagian dari pertimbangan KIB.
 
"Nama-nama seperti pak Ganjar, pak Prabowo, pak Airlangga Hartarto, Sandi Uno, Erick itu nama-nama yang cukup populer. (Erick) Untuk cawapres iya," katanya.
 

Baca juga: Wakil Ketua MPR sambangi Gibran di Kota Solo

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024