Logo Header Antaranews Jateng

Harga emas tembus 2.000 dolar

Selasa, 21 Maret 2023 05:12 WIB
Image Print
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga akhir pekan lalu berada di level Rp1,049 juta per gram karena sejalan dengan penguatan harga emas dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah menembus level psikologis 2.000 dolar AS dan memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut karena kekhawatiran atas penularan krisis sektor perbankan global berlanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.982,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 2.014,90 dolar AS dan terendah di 1.970,00 dolar AS.

Emas berjangka melonjak 50,50 dolar AS atau 2,63 persen menjadi 1.973,50 dolar AS pada Jumat (17/3/2023), setelah jatuh 8,30 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.923,00 dolar AS pada Kamis (16/3/2023), dan terkerek 20,40 dolar AS atau 1,07 persen menjadi 1.931,30 dolar AS pada Rabu (15/3/2023).

Emas sempat menembus di atas 2.000 dolar AS karena pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS memicu kekhawatiran tentang lebih banyak kejatuhan sektor perbankan, mendorong permintaan safe-haven yang sangat besar untuk emas.

Harga emas telah bergerak naik cepat sejak krisis perbankan AS meletus lebih dari seminggu yang lalu dengan pengambilalihan dua pemberi pinjaman menengah, Silicon Valley Bank dan Signature Bank, oleh Federal Deposit Insurance Corp karena deposan menarik miliaran dolar dari mereka setelah takut tentang solvabilitas mereka.

Silicon Valley kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan. Bank ketiga, First Republic Bank juga mengarungi masalah meskipun menerima suntikan tunai sebesar 30 miliar dolar AS dari konsorsium bank-bank AS.

Krisis perbankan telah menyebar ke Eropa, dengan Credit Suisse Group, salah satu nama terkemuka di perbankan investasi global, harus mencari bantuan dari bank sentral Swiss.

 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025