Logo Header Antaranews Jateng

Ihwal beda penentuan 1 Syawal, Ketua MAJT: NU dan Muhammadiyah rukun-rukun saja

Kamis, 20 April 2023 19:09 WIB
Image Print
Ketua PP MAJT Prof. Dr. K.H. Noor Achmad (tengah) didampingi pengurus MAJT memberi penjelasan kepada media ihwal pelaksanaan Shalat Id di MAJT, Kamis. ANTARA/AZM
Semarang (ANTARA) - Ketua Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) Prof. Dr. K.H. Noor Achmad menegaskan perbedaan penentuan hari raya Idul Fitri merupakan peristiwa biasa dan sudah sering terjadi sejak puluhan tahun lalu.

"Muhammadiyah dan NU selama ini biasa-biasa saja menyikapi perbedaan Idul Fitri. Selama ini kedua ormas, ya rukun-rukun saja," katanya ketika buka bersama di Kedai Aisyah, Sendangmulyo, Semarang, Kamis.

Menurut dia, kalau sekarang ini ada yang terus-menerus membesar-besarkan perbedaan tersebut, mereka pasti bukan dari kelompok yang berbeda itu. "Mereka bukan NU, bukan pula Muhammadiyah," kata Noor Achmad yang juga Ketua Baznas tersebut.

Ia menyatakan tak tahu persis mengapa perbedaan 1 Syawal 1444 Hijriah kali ini terus dibesar-besarkan. Namun, ia meduga salah satu penyebab membesarnya isu tersebut dipicu opini yang diunggah melalui media sosial.

Mengenai pelaksanaan Shalat Id di MAJT, Noor Achmad menyatakan pihaknya akan mengikuti keputusan Pemerintah, yang berdasarkan perhitungan disertai rukyah, akan jatuh pada Sabtu (22/4).

Meski demikian, MAJT tetap menghargai adanya perbedaan penentuan 1 Syawal pada tahun ini.

"Kita menghargai dan itu sudah biasa terjadi sehingga sama sekali tidak masalah," ujar mantan anggota DPR RI tersebut.






Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024