
Peran dan pesona MAJT pikat perguruan tinggi Malaysia

Maka kami bersyukur dapat mengunjungi langsung MAJT hari ini
Semarang (ANTARA) - Peran dan pesona Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang memikat masyarakat internasional makin terbukti kebenarannya.
Setelah berbagai komunitas masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Asia berbondong ke MAJT, kini giliran belasan mahasiswa dari Malaysia berkunjung ke Masjid termegah di Indonesia ini pada Kamis (20/2/2025).
“Kami sudah lama ingin berkunjung ke MAJT, untuk belajar mengetahui banyak hal, termasuk belajar apa yang ada di MAJT, dari sisi agama, sebagai pusat moderasi beragama, situs-situs bersejarah, hingga manajemen kemandirian masjid,” kata Dr Nik Suhaida Abdul Majid, Ketua Program Dakwah dan Pengurusan Islam Universitas Sains Islam Malaysia.
Nik Suhaida membawa 19 mahasiswa S-1 ke MAJT untuk melihat langsung pesona dan kemegahan MAJT.
Mereka mengakui selama ini baru bisa melihat MAJT dari Youtube dan platform dan media sosial lainnya.
“Kami sampaikan, MAJT merupakan masjid yang dikenal dan dikagumi oleh masyarakat Malaysia. Maka kami bersyukur dapat mengunjungi langsung hari ini,” tegasnya.
Rombongan ini diterima sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT Drs KH Muhyidin, MAg. Sejumlah pengurus yang mendampingi Drs KH Istajib AS, Drs KH Ahyani, Dr KH Muhammad Syaifudin, Dr Guruh Fadjar Sidik, H Isdiyanto Isman, dan Dr Heri Pangmungkas.
Kiai Muhyiddin bersama pengurus lainnya menjelaskan MAJT menjadi destinasi wisata religi sejak dibangun dan diresmikan Presiden ke-5 RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006.
Selain masyarakat internasional, wisatawan Nusantara setiap hari mengalir tiada henti.
Rujukan Moderasi Beragama
MAJT menjadi rujukan dalam moderasi beragama internasional, yang dibuktikan banyak delegasi internasional berkunjung untuk belajar moderasi yang dikembangkan MAJT, di antaranya masjid ini setiap salat Idul Fitri didatangi para pemuka agama.
Begitu shalat Id selesai mereka menyalami jamaah yang jumlahnya ribuan orang guna, menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri.
Demikian pula misalnya perayaan hari Imlek dan hari raya agama lain, MAJT senantiasa diundang untuk hadir dalam resepsi.
“Moderasi ini berjalan begitu indah,” katanya.
Di bidang peribadatan sehari-hari, MAJT sarat kegiatan. Mulai salat rawatib lima waktu berjamaah, berbagai kajian kitab kuning, kajian tematik, tafsir Al-Qur’an, Riyadus Sholihin, Hafidul Al-Quran, berbagai pengajian Akbar, menjadi program sehari-hari di MAJT.
Meski demikian, masjid ini dalam pembinaan pengembangan, perawatan, dan operasional bersifat mandiri, tidak ada dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pendapatannya diperoleh dari berbagai unit usaha persewaan convention hall, pendapatan parkir roda 4 dan roda 2 dari pengunjung dan lainnya. ***
Pewarta : Zaenal
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025