Logo Header Antaranews Jateng

Ibu-ibu di Sukoharjo belajar budi daya maggot

Selasa, 18 Juli 2023 22:40 WIB
Image Print
Pelatihan budi daya maggot di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (18/7/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) -
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengajak para ibu di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah belajar budi daya maggot untuk meminimalisasi sampah rumah tangga.
 
Seorang perwakilan Tim Penelitian Hukum Administrasi dan Energi Fakultas Hukum UNS Lego Karjoko di sela kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa, mengatakan upaya tersebut untuk menyikapi persoalan sampah di Indonesia.
 
"Kami bekerja sama dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), khususnya Direktorat Sampah untuk program ini. Ada persoalan sampah yang luar biasa, salah satunya dari sampah rumah tangga," katanya.
 
Dengan pengelolaan sampah rumah tangga ini, diharapkan bisa mengurangi volume sampah hingga 30 persen sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
 
"Ini masih jauh, target berkurang 30 persen ini jangka panjang. Paling tidak butuh sampai 6-8 tahun," kata Lego Karjoko yang juga guru besar dan Dosen Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum (FH) UNS tersebut.
 
Dengan cara tersebut diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia bisa lebih baik.
 
Terkait dengan pelatihan budi daya maggot tersebut, pihaknya melibatkan pendiri Black Soldier Fly (BSF) Klaten Fikri Mubarok sebagai pemateri.
 
Para peserta dilatih membuat dan memanfaatkan sampah dengan maggot dengan metode BSF.
 
"Selama ini pakan ternak itu mahal, pupuk juga mahal. Kalau kita lihat persoalan utamanya yakni sampah, karena selama ini sampah tidak diolah. Dengan diolahnya sampah maka bisa dimanfaatkan menjadi pakan ayam, pakan unggas, pakan ikan atau pupuk dengan menggunakan teknologi BSF atau tentara lalat tentara hitam," katanya.
 
Ia mengatakan BSF akan membantu pengelolaan sampah-sampah organik untuk diubah menjadi sumber protein bernama maggot. Dengan pemanfaatan tersebut, selanjutnya maggot dapat dikomersialkan.
 
"Maggot bisa diubah menjadi pakan ayam, pakan ikan. Jadi bukan hanya maggot yang bisa dijual, tapi ikan dan ayam yang diberi makan maggot ini kan juga bisa dijual," katanya.
 
 


Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024