Logo Header Antaranews Jateng

UIN Walisongo hadirkan Profesor Taruna, perkuat distingsi sel punca FK

Minggu, 6 Agustus 2023 11:29 WIB
Image Print
Rektor UIN Prof. Imam Taufiq (kiri) menyerahkan piagam kepada Prof.dr. Taruna Ikrar, M. Biomed, Ph.D (tengah) pada kegiatan special lecturer. Dok. UIN Walisongo
Semarang (ANTARA) - UIN Walisongo Semarang menghadirkan Prof.dr. Taruna Ikrar, M. Biomed, Ph.D, pada kegiatan special lecturer atau pengajar spesial.

Dalam Kegiatan ini, Taruna menyampaikan tentang 'Immunotherapy for Brain Cancer'. Kehadirannya di UIN Walisongo memperkuat distingsi calon Fakultas Kedokteran UIN Walisongo, yaitu sel punca atau stem cell .

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Theater Lantai 4 Gedung K.H.Soleh Darat pada Sabtu (5/8/2023) diikuti 200 peserta. Special lecturer dibuka oleh Rektor UIN Walisongo Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag. dan Dekan Calon Fakultas Kedokteran UIN Walisongo dr.Sugeng Ibrahim, M.Biomed, AAM.

Prof.Dr.Imam Taufiq,M.Ag. Rektor UIN Walisongo menyampaikan, "Kehadiran Profesor  Taruna di sini karena ingin membersamai kita agar bisa mendiseminasikan hikmah, kontribusi, dan pengabdian lebih banyak. Kedokteran di bawah PTKIN bertumbuh sama dengan perguruan tinggi lainnya," ungkapnya 

"Kedokteran UIN Walisongo nantinya akan melahirkan dokter yang beradab dan humanis dengan distingsi keilmuan stem cell. FK UIN Walisongo nantinya menjadi penyempurna unity of sciences, paradigma kesatuan ilmu dan pengetahuan," ujarnya.

Dokter. Sugeng Ibrahim, Dekan Calon Fakultas Kedokteran UIN Walisongo menyampaikan, "Di antara 10 munajat manqush yang sering dipanjatkan adalah selamat di dunia, hatinya, dan jiwanya barulah agar sehat tubuhnya. WHO menetapkan standar kesehatan itu sebagai kesehatan jiwa kesehatan raga dan kesehatan sosial. Ini menjadi alasan mendasar Semua FK di dunia ini didirikan.di Indonesia. Tidak ada dikotomi Fakultas Kedokteran di bawah naungan Kemendikbud, Kemenag, maupun swasta," ujarnya.

"Prof Taruna kami undang sebagai special  lecturer karena beliau ini dikenal pakar stem cell dunia, kenapa meminta hadir  karena distingsi terapi regeneratif," pungkasnya. 

Prof. Taruna dalam paparannya menyampaikan
"Penyakit kanker sudah ada dari dahulu tetapi tetap paling sulit diobati. Berbagai usaha dilakukan mulai dari terapi hormon, radioterapi, kemotera, dan salah satunya adalah imunoterapi," ungkapnya.

Profesor yang mengembangkan Vaksin Nusantara dan vaksin untuk alzheimer ini menyampaikan, "Berdasarkan riset penemuan kami, jika tertarik sangat luas. Keilmuan imunoterapi ini bidang baru 10 tahunan, dan akan tetap berkembang. Menjadi hal utama dan belum tren."

Maka ketika nanti izin FK UIN Walisongo keluar maka akan menjadi terdepan di dunia karena yang dikembangkan sangat spesifik dan ilmu masa depan," ujarnya.

Sebelum kegiatan dibuka, Rektor UIN Walisongo mengajak Prof Taruna melihat langsung laboratorium terpadu yang sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk stem cell. ***

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024