Logo Header Antaranews Jateng

Mendorong UMKM naik kelas melalui dukungan pembiayaan perbankan

Kamis, 10 Agustus 2023 08:30 WIB
Image Print
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (tengah) dan Putrama Wahju Setyawan (kanan) selaku Direktur Retail Banking BNI pada acara BNI UMKM Festival di Semarang, Selasa (8/8). ANTARA/Nur Istibsaroh
Pemerintah sendiri terus memperjuangkan pembiayaan untuk para pelaku UMKM dari perbankan tanpa agunan berupa aset fisik, apalagi saat ini udah banyak aplikasi digital perusahaan swasta yang mulai menerapkannya.

Sebagai pengganti agunan aset fisik, perbankan bisa mengecek rekam jejak kesehatan usaha, arus kas atau cashflow yang bagus, dan usaha yang lancar sebagai analisis kelayakan kredit, sehingga perbankan tidak perlu khawatir dalam menyalurkan pinjaman.

Oleh karena itu para pelaku UMKM sudah harus memiliki kesadaran yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi digital seperti pencatatan keuangan usahanya agar lebih diketahui tingkat kesehatan usahanya.

Tren pengecekan credit scoring mulai diterapkan dan sudah banyak aplikasi digital. Rekam jejak usaha UMKM semuanya akan terlihat sehingga para pelaku UMKM mulai melakukan pencatatan secara digital.

Putrama Wahju Setyawan, Direktur Retail Banking BNI, menyebutkan ada tiga kategori UMKM, yakni; yang belum feasible atau memiliki usaha yang layak untuk diberikan akses perbankan dan belum bankable atau memenuhi persyaratan perbankan, sedangkan kategori kedua yakni sudah feasible namun belum bankable; dan kategori ketiga yakni sudah feasible dan sudah bankable.

Artinya, yang belum feasible atau secara analisis bank masuk tetapi tidak memiliki jaminan dan belum bankable, seperti tadi didapati masih banyak peserta yang belum mendapatkan pinjaman. Untuk itulah BNI UMKM Festival ini untuk memberikan pembinaan. Ada literasi keuangan dan mereka diajari menata keuangan usahanya.

Untuk mendapatkan pembiayaan perbankan memang tidak dapat serta merta dan salah satunya diperlukan proses pembinaan dan edukasi seperti bagaimana menata keuangannya, meningkatkan kualitas produksinya, kemasannya, sampai dengan pemasarannya.

Total KUR yang telah disalurkan secara nasional oleh BNI sebesar Rp154 triliun sejak awal program dan tahun ini tersalurkan Rp9 triliun dari target Rp18 triliun. Untuk NPL (kredit bermasalah, red.) sendiri terhitung kecil yakni kurang dari 5 persen.

BNI UMKM Festival merupakan kegiatan rutin yang memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM baik yang sudah atau belum mendapatkan fasilitas KUR untuk memperoleh pembinaan.

"Sebagian besar mereka belum mendapatkan KUR sehingga harapannya, mereka datang memperoleh pembinaan," kata Wahju yang menegaskan bahwa BNI fokus pada UMKM go global dan naik kelas.


Penghapusan kredit macet


Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024