Logo Header Antaranews Jateng

Sambut 2024, PLN Jateng dan DIY optimistis warga makin sejahtera

Minggu, 7 Januari 2024 05:35 WIB
Image Print
Seorang petani merawat tanaman pangan. PLN terus mendorong sektor pertanian mengikuti program Electrifying Agriculture. Dok. PLN
Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) menjalani tugas sepanjang  tahun 2023 dengan meraih sejumlah pencapaian dalam mengawal pembangunan di Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan naiknya konsumsi listrik sebesar 4 persen dari tahun 2022, di mana total penjualan yang dibukukan PLN pada 2023 adalah sebesar 31.995 Giga Watt hour (GWh).

Pencapaian tersebut sudah cukup baik, namun belum naik signifikan karena kondisi ekonomi global belum menentu berakibat pertumbuhan ekonomi yang belum maksimal. Namun secara kinerja korporasi PLN mampu mencatatkan sebuah pertumbuhan yang baik di segala lini.

Nilai penjualan listrik tersebut tak lepas dari peran industri dan pelanggan tegangan tinggi yang menyumbang 30% dari konsumsi listrik PLN di Jateng DIY. Hal ini tentu menandakan bahwa Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta masih cukup "seksi" bagi para pebisnis dan investor.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Boedyo Dharmawan menyampaikan apresiasinya atas langkah yang telah dilakukan PLN.

"Terima kasih PLN sudah berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung pembangunan untuk masyarakat, terutama di bidang kelistrikan. Semoga ke depan kita dapat mewujudkan program-program lain yang semakin bermanfaat untuk masyarakat," kata Boedyo.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh stakeholders serta masyarakat yang telah tumbuh dan membangun bangsa bersama PLN.

"PLN tumbuh bersama masyarakat, membangun roda perekonomian bangsa. Tidak hanya profit oriented, namun kami juga memberikan dukungan untuk menunjang lini kehidupan masyarakat tidak hanya industri dan bisnis, namun juga agrikultur," jelasnya.

Selain sektor manufaktur, sektor agrikultur melalui branding program electrifying agriculture PLN juga berikan sumbangsih penjualan listrik yang mengalami kenaikan cukup signifikan tahun ini. Tahun 2023, PLN membangun infrastruktur kelistrikan untuk 5.110 petani, peternak dan petambak se-Jateng DIY dengan total daya tersambung 29,60 MVA.

Soffin menambahkan program ini sangat bermanfaat untuk pelaku agrikultur karena pelaku usaha dapat melakukan efisiensi biaya produksi serta tingkatkan produktivitas hasil melalui pemanfaatan energi listrik.

"Dengan listrik PLN, petani/ petambak/ peternak beralih dari genset yang menimbulkan efisiensi biaya karena tentunya listrik PLN jauh lebih murah dibanding membeli BBM. Dengan listrik produktivitas lahan dapat bertambah frekuensi panennya karena mendapat pengairan yang rutin dari pompa air," ungkapnya.

PLN berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses pelaku usaha melalui program Electrifying Agriculture merupakan wujud dukungan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat. ***

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024