Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Kudus pastikan stok beras tersedia cukup

Senin, 19 Februari 2024 15:15 WIB
Image Print
Pedagang beras di pusat penjualan beras di Pasar Baru Kudus, Jawa Tengah, menata beras yang baru saja dibeli, Senin (19/2/2023). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan bahwa stok beras dan beberapa komoditas lain tersedia cukup, meskipun harga beberapa komoditas mengalami kenaikan secara bervariasi.

"Hasil pantauan di lapangan, memang ada beberapa supermarket yang kehabisan stok beras. Namun, di tempat lain ternyata masih tersedia, meskipun ada pembatasan pembelian," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Minan Muchammad di Kudus, Senin.

Untuk ketersediaan beras di gudang Bulog, kata dia, cukup aman, sehingga ketersediaan beras yang berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) juga tersedia dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kilogramnya.

Sementara harga jual beras di pasaran hari ini (19/2) untuk jenis beras IR 64 premium dijual sebesar Rp17.000/kg atau naik dibandingkan awal bulan Februari 2024 hanya dijual Rp15.000/kg. Sedangkan beras IR 64 medium dijual Rp15.000/kg atau naik dibandingkan sebelumnya hanya Rp13.500/kg.

Ia memperkirakan harga jual di pasaran bakal turun, ketika di sejumlah daerah mulai panen, sedangkan saat ini belum semua daerah panen tanaman padi, sehingga bisa berpengaruh dengan suplai di pasaran.

Untuk komoditas lain yang harga jualnya naik, yakni telur dijual Rp29.500/kg dari harga jual sebelumnya Rp27.000/kg dan cabai rawit merah dijual Rp70.000/kg dari harga jual sebelumnya Rp47.000/kg.

Sementara harga jual gula pasir saat ini mencapai Rp16.000/kg, sedangkan stok di pasaran juga tersedia aman.

Subandi, pedagang beras grosir di Pasar Baru mengakui harga jual beras memang berfluktuasi, terutama beras jenis mentik wangi mencapai Rp16.000/kg dari harga jual sebelumnya Rp15.600/kg. Sedangkan jenis SS justru turun dari Rp14.800/kg menjadi Rp14.500/kg.

Kenaikan harga jual mentik wangi, kata dia, disebabkan karena adanya permintaan pedagang besar dari Jakarta, sehingga beras di Kudus melonjak. Sedangkan jenis SS kebetulan stok melimpah, sehingga tidak ada kenaikan.

Ia memperkirakan ketika panen mulai meluas, maka harga jualnya juga akan turun karena saat ini daerah yang panen memang belum menyeluruh.

Ipah, pedagang sayur mayur di Pasar Baru Kudus mengakui kenaikan harga komoditas hanya pada cabai merah kriting, cabai rawit merah, dan telur. Sedangkan komoditas lainnya cenderung stabil.

Baca juga: Bulog lakukan operasi pasar beras di Temanggung

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024