Program "Pak Rahman" sudah terselenggara di 188 titik
Senin, 4 Maret 2024 21:36 WIB
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Suherminati, di Semarang, Senin, menyebutkan di awal 2024 saja Pak Rahman sudah terselenggara di 32 titik.
Ia menjelaskan bahwa Pak Rahman adalah program pasar mudah yang menjadi bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara murah dan berkualitas.
Pelaksanaan Pak Rahman di berbagai lokasi, seperti kantor kecamatan dan kelurahan, hingga tempat ibadah, sekolah, hingga perusahaan atau pabrik yang tersebar di seluruh Kota Semarang.
Agenda terdekat, kata dia, Pak Rahman akan hadir bersamaan bazaar murah yang digelar Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Garnisun, Semarang, 5 Maret 2024.
Memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriyah, Hermin, sapaan akrabnya, program Pak Rahman tetap berlangsung. "Di bulan puasa, (program Pak Rahman) sudah teragendakan sampai tanggal 4 April 2024," katanya.
Menurut dia, Pak Rahman merupakan upaya Pemerintah Kota Semarang untuk memudahkan akses bahan pangan yang murah dan berkualitas kepada masyarakat, serta bisa menjadi solusi menstabilkan harga pangan di pasaran.
"Kemudian, distribusi lewat Lumpang Semar (Lumbung Pangan Kota Semarang) yang merupakan jejaring distribusi dan menjaga stabilisasi harga pangan. Saat ini sudah 80 titik di 16 kecamatan dan 64 kelurahan. Harapan ke depan 177 kelurahan terpenuhi," katanya.
Mengenai kebutuhan beras, Hermin memastikan kebutuhan beras di Kota Semarang sampai bulan Ramadhan bakal tercukupi, apalagi 17 ton beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) SPHP sudah digelontorkan oleh Bulog di Kota Semarang.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim berharap Pemkot Semarang menyiapkan program-program untuk mencegah inflasi, khususnya mendekati Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah.
"Kami berharap program seperti Pak Rahman bisa menyasar ke semua wilayah, untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok di tengah situasi harga kebutuhan pangan yang meningkat," pungkasnya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024