Wakil wali kota maknai "Pandawa Babad Wanamarta" untuk guyub warga
Senin, 6 Mei 2024 10:59 WIB
"Menurut Prasasti Mantyasih (salah satu sumber penetapan hari jadi Kota Magelang, 11 April), daerah ini adalah cikal bakal Kota Magelang. Dahulu adalah tanah perdikan dari Kerajaan Medang. Dulu dibangun bersama masyarakat dengan guyup rukun hingga jadilah Kota Magelang," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Senin.
Pergelaran wayang kulit dengan lakon "Pandawa Babad Wanamarta" berlangsung di Pendapa Mantyasih, Kampung Meteseh, Kota Magelang, Sabtu (4/5), dengan dalang Mas Lurah Ki Cermo Kartiko Sri Mulyono. Pergelaran wayang di tempat itu sebagai kebiasaan pemkot setiap tahun merayakan hari jadi Kota Magelang.
Pementasan wayang dengan lakon itu, berkisah tentang para Pandawa dan ibunya, Dewi Kunti, terusir dari Kerajaan Hastinapura karena kelicikan Patih Sungkuni (Paman Kurawa). Padahal, seharusnya Kerajaan Hastinapura hak milik mereka.
Oleh Sengkuni, para Pandawa diberi wilayah Alasmertani atau Alas Gong Liwang Liwung yang merupakan pusat kerajaan para jin dan binatang buas, agar para Pandawa tewas diserang jin dan binatang buas.
Para Pandawa yang tekun, sabar, dan dengan dharma yang tinggi menerima keputusan tersebut. Mereka meninggalkan Kerajaan Hastinapura menuju Alasmertani dipimpin Bratasena.
Mereka bekerja keras menghadapi berbagai rintangan, gotong royong, dan intens berkomunikasi dengan penguasa Alasmertani serta dibantu para dewa sehingga akhirnya berhasil menguasai Alasmertani. Mereka membangun Alasmertani menjadi negara adil dan makmur, sehingga memiliki kekayaan alam yang berlimpah serta hidup tenteram.
Masnyur menjelaskan wayang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik dan kebudayaan yang luhur sehingga patut dilestarikan.
"Ada muatan-muatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat, khususnya generasi muda," katanya.
Ia mengharapkan makna peringatan Hari Jadi Ke-1.118 Kota Magelang menjadi motivasi bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bergotong royong membangun daerah itu sehingga semakin maju, sehat, dan bahagia.
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024