Logo Header Antaranews Jateng

Pengamat : Duet Sudaryono-Kaesang terdongkrak efek Prabowo-Jokowi

Rabu, 10 Juli 2024 21:39 WIB
Image Print
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Analis politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim Semarang Dr Agus Riyanto menilai duet Sudaryono-Kaesang Pangarep di Pilkada Jateng 2024 akan terdongkrak efek Jokowi dan Prabowo.

"Jokowi efek masih sangat kuat di Jateng, dan Prabowo efek juga bisa mempengaruhi hasil pilkada nantinya. Karena pilkada serentak termasuk di Jateng dilakukan satu bulan setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden Indonesia," katanya, di Semarang, Selasa.

Menurut dia, jika dua kekuatan besar yakni Jokowi dan Prabowo bersatu untuk mengusung calon kepala daerah yang sama, khususnya di Pilkada Jateng maka akan sangat sulit dikalahkan.

Ia mengatakan bahwa Pilgub Jateng tidak hanya sekadar pesta demokrasi lokal, tetapi juga menjadi ajang penting untuk mengamati pengaruh figur nasional dalam dinamika politik regional. 

Diakuinya, dua tokoh utama yang sering jadi perhatian adalah Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto 

Meski keduanya bukan calon langsung, kata dia, dampak atau Jokowi efek dan Prabowo efek punya potensi besar dalam hasil pemilihan.

"Dan jika dua kekuatan ini bersatu untuk mengusung calon kepala daerah yang sama, maka mereka akan sangat sulit dikalahkan khususnya di Jateng," katanya.

Beberapa calon memang sudah mulai bermunculan, namun belum ada satu pun parpol yang mengeluarkan rekomendasi kepada para calon untuk maju di Pilgub Jateng sehingga bersatunya dua kekuatan besar itu masih sangat terbuka.

Demikian juga, kata Agus, dengan PDI Perjuangan yang belum juga menentukan sikap di Pilgub Jateng meski memiliki 33 kursi parlemen dan bisa mengusung kandidat sendiri tanpa harus berkoalisi. 

"Pilgub Jateng hari ini masih sangat cair dan dinamis. Belum ada kandidat resmi yang diusung oleh partai politik, termasuk PDIP yang bisa mengusung kandidat sendiri tanpa harus berkoalisi," katanya.

Artinya, lanjut Agus, para pimpinan politik di Jakarta, khususnya parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu masih tarik-menarik kepentingan mencari formula yang tepat untuk menguasai wilayah Jateng yang selama ini dikenal sebagai "kandang banteng". 

Ia menekankan bahwa figur Prabowo dan Jokowi bakal memberikan efek elektoral yang luar biasa kepada pasangan kepala daerah yang didukung keduanya.

Sebab, kata Agus, Prabowo pasti akan mendorong dan mendukung orang kepercayaannya memenangkan pilkada di daerah-daerah strategis termasuk di Jateng, begitu pula dengan Jokowi yang juga akan mendukung Kaesang yang merupakan anak bungsu. 

Apalagi, kata dia, Prabowo berkepentingan menaruh orang kepercayaannya sebagai kepala daerah untuk menyukseskan program andalan yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dilantik menjadi presiden.

"Jika Sudaryono yang merupakan orang terdekat Prabowo dan Ketua Gerindra Jateng itu dipasangkan dengan Kaesang yang merupakan anak bungsu dari Presiden Jokowi untuk maju bersama di Pilgub Jateng, maka pasangan tersebut akan sangat sulit dikalahkan," katanya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024