Pemkab Banjarnegara beri pendampingan bagi anak tidak sekolah
Kamis, 11 Juli 2024 08:14 WIB
Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Banjarnegara, Fajar Anggun Savitri, di Banjarnegara, Rabu, mengatakan pendampingan tersebut melibatkan Baperlitbang, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora), serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Banjarnegara.
"Pendampingan anak tidak sekolah tersebut dilakukan untuk pendataan, pemantauan, dan meminimalisasi angka anak tidak sekolah," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mengambil sampel di dua desa, yakni Desa Bandingan di Kecamatan Rakit serta Desa Mertasari di Kecamatan Purwanegara dan akan berlanjut di desa-desa lainnya.
Dari pengambilan sampel tersebut pihaknya menemukan sembilan ATS di Desa Bandingan dan 17 di Desa Mertasari. "Anak-anak itu tidak sekolah karena berbagai sebab," katanya.
Menurut dia, satu per satu anak tidak sekolah tersebut dikunjungi oleh Tim Pendamping ATS yang terdiri atas Dindikpora, Dinsos PPPA, Baperlitbang, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa setempat.
Saat mengunjungi sembilan ATS di Desa Bandingan, kata dia, tim menemukan sejumlah permasalahan di antaranya kendala biaya, lebih suka menuntut ilmu di pondok pesantren, tidak minat bersekolah namun ingin mengikuti pelatihan keterampilan, dan telah bekerja sehingga malas untuk kembali ke bangku sekolah.
"Setelah dibujuk, beberapa anak mau kembali sekolah, namun ada juga yang hanya ingin menekuni keahlian dengan mengikuti pelatihan kerja," kata Anggun.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Novianto Wijayakusuma mengakui hingga saat ini di Banjarnegara tercatat sebanyak 5.729 ATS yang tersebar di hampir semua kecamatan.
Oleh karena itu, kata dia, Dindikpora bersama organisasi perangkat daerah terkait akan terus memberikan pendampingan kepada anak-anak tidak sekolah agar jumlahnya makin berkurang setiap tahunnya.
"Kami akan berkoordinasi dengan sekolah atau lembaga pendidikan keterampilan untuk menampung anak-anak tidak sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang jamin pendidikan anak pasutri tunanetra tertolak PPDB
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025