Logo Header Antaranews Jateng

UMKM diberikan kemudahan adopsi teknologi digital

Sabtu, 3 Agustus 2024 19:31 WIB
Image Print
Kementerian Kominfo meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital dan Akselerasi Bisnis bagi UMKM 2024, di Jakarta, Kamis (1/8). Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat peluncuran mengatakan program tersebut diharapkan dapat mendorong para UMKM di Indonesia lebih masif dalam mengadopsi teknologi digital. ANTARA/Ist
Semarang (ANTARA) - Kesenjangan digital masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi para UMKM di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), total UMKM lebih dari 64 juta yang berkontribusi 60 persen terhadap PDB dan hanya 12 persen di antaranya yang telah mengadopsi teknologi digital secara efektif.

Kementerian Kominfo berupaya mengatasi kesenjangan digital tersebut dengan meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital dan Akselerasi Bisnis bagi UMKM 2024, di Jakarta, Kamis (1/8). Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat peluncuran mengatakan program tersebut diharapkan dapat mendorong para UMKM di Indonesia lebih masif dalam mengadopsi teknologi digital.

Dirinya berharap banyak anak muda bisa menjadi entrepreneur untuk membantu pergerakan ekonomi negara dan membuka lapangan pekerjaan. Menurutnya potensi UMKM yang sangat besar dan harus digerakkan dan ditingkatkan kemampuannya khususnya terkait digital.

“Program adopsi teknologi digital UMKM ini berfokus pada peningkatan kapabilitas UMKM, oleh karenanya perlu diterapkan strategi, seperti, merancang strategi bisnis, meningkatkan kecakapan digital, hingga memanfaatkan platform digital untuk berkolaborasi secara global,” katanya.

Budi menekankan UMKM merupakan tulang punggung serta roda penggerak perekonomian negara. Oleh karenanya bertransformasi digital perlu dilakukan oleh para UMKM untuk mengikuti perkembangan era digital, karena dengan digitalisasi akses pasar menjadi borderless, sehingga peluang memasarkan produk UMKM ke luar negeri menjadi sangat besar.

Selain itu, dari sisi pemerintah, ia mengatakan juga telah dilakukan kebijakan aksi afirmatif dan akselerasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Hal tersebut mengacu pada benchmarking negara-negara lain seperti di Amerika Serikat, Singapura, dan India. Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, terbukti UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian di negaranya masing-masing dan berhasil menyediakan lapangan pekerjaan.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir yang turut hadir pada acara tersebut menyatakan peningkatan adopsi teknologi digital bagi UMKM menjadi prioritas Ditjen Aptika.

“Dalam menghadapi pesatnya transformasi digital, kami berpegang erat dan berkomitmen mewujudkan proyek prioritas berdasarkan empat pilar yaitu, infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital,” jelas Hokky.

Menurutnya pelaksanaan program UMKM Level Up ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mewujudkan ekonomi digital yang berkelanjutan, memberdayakan dan inklusif, dimana Indonesia harus mampu bertransformasi dari konsumsi teknologi menjadi produsen melalui keterlibatan UMKM sebagai motor penggerak. Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, ranah digital telah menjadi kekuatan yang tidak tergantikan. Bagi UMKM, perjalanan transformasi digital bukan hanya sebuah pilihan, namun kebutuhan.

“Kami percaya dengan adopsi teknologi digital serta dukungan yang tepat dari berbagai pemangku kepentingan, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka. Mereka juga dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing, serta mengoptimalkan proses bisnis mereka,” terang Dirjen Hokky.

Dirjen Aptika berharap momen peluncuran tersebut dapat memperkuat kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah maupun swasta. Tujuannya tentu untuk bekerja sama dalam memberikan solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi UMKM, sehingga dapat tumbuh, berkembang, dan berdaya saing.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita dapat bersama-sama memperkuat fondasi ekonomi kita dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh pelaku UMKM di tanah air,” tutup Dirjen Hokky.

Turut hadir juga selain Menkominfo dan Dirjen Aptika, yaitu Sekertaris Jenderal Kementerian Kominfo (Mira Tayyiba), Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo (Arief Tri Hardiyanti), Deputi Bidang Usaha Mikro Kemnkop UMKM (Yulius MA), dan Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo (Slamet Santoso), serta praktisi UKM yang akan mengisi acara talkshow seperti Dewi Meisari Co-founder UKM INDONESIA.ID, Jessica Owner Jims Honey, serta Julio Founder Bisa Ekspo.
 

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024