Logo Header Antaranews Jateng

Polres Boyolali dalami video dugaan kekerasan oleh sekelompok remaja

Selasa, 6 Agustus 2024 15:54 WIB
Image Print
Kasi Humas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto. ANTARA/Aris Wasita
Boyolali (ANTARA) - Polres Boyolali tengah mendalami video dugaan kekerasan oleh sekelompok remaja terhadap seseorang yang saat ini ramai di media sosial.

Kasi Humas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah menyikapi video yang beredar itu.

"Polri sudah berupaya dengan melakukan langkah-langkah. Kami kerja keras untuk mengumpulkan informasi dalam rangka menemukan identitas yang dibutuhkan," katanya.

AKP Arif mengatakan bahwa informasi tersebut membantu pengungkapan viralnya kasus kekerasan.

"Kami tidak tinggal diam, setiap ada info yang masuk didukung dengan adanya laporan, segala sumber informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan," katanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat agar memberikan informasi kepada kepolisian terkait dengan kejadian tersebut.

"Kami juga bekerja keras untuk menggali," katanya.

Menyinggung soal sejauh mana penyelidikan oleh kepolisian, dia mengatakan bahwa saat ini masih dalam tahap pendalaman.

"Semua masih dalam tahap pendalaman, masih dicari. Masih dalam rangka penyelidikan dan pengembangan," katanya.

Sebelumnya, beredar sebuah video seorang remaja dipukul dan ditendang secara bersama-sama oleh beberapa remaja lainnya. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook peserta anonim melalui Info Cegatan Solo dan Sekitarnya.

Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik terlihat seorang remaja membacakan permohonan maaf kepada salah satu perguruan silat dengan diapit dua remaja yang diduga dari perguruan silat.

Setelah menyampaikan permohonan maaf, remaja tersebut langsung dihajar secara bersama-sama. Tidak diketahui kejadian tersebut di mana, tetapi dalam video dituliskan keterangan wilayah Boyolali.

Baca juga: Anggota perguruan silat keroyok pemuda Boyolali hingga tewas, ini penyebabnya

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024