Kemenag Jateng bicara kerukunan di hadapan mahasiswa Universitas Chuo Jepang
Minggu, 11 Agustus 2024 18:47 WIB
Sebanyak 21 mahasiswa asal Jepang tersebut ingin belajar tentang misi Kementerian Agama tentang rekonsiliasi antar-agama di Indonesia dan bertukar pandangan tentang peran agama di Indonesia dan Jepang.
Turut mendampingi mahasiswanya, Profesor Hisanori Kato merasa senang dan tersanjung dapat kembali “ngangsu kawruh” di Indonesia. Pasalnya, pada 2016 silam, delegasi Chuo University Tokyo juga pernah lakukan kunjungan di Kemenag.
Mengawali penjelasan mengenai demografi penganut agama di Jawa Tengah, Zaimatul Chasanah menjelaskan adanya dinamika harmonisasi antar-pelajar dan mahasiswa yang ada di Provinsi Jateng.
"Di bawah kepemimpinan Kakanwil Musta’in Ahmad melalui gerakan inovatif Merah Marun yakni Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun, kami bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait aktif membumikan kerukunan hingga tingkat RT/RW,” kata Zaima yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Profesor Kato.
Gerakan tersebut didukung dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2022. Implementasinya berhasil menumbuhkan mekanisme resolusi konflik yang efektif dalam masyarakat guna mencegah dan menyelesaikan konflik yang timbul dengan membentuk gugus tugas Merah Marun.
“Di tingkat pelajar ada Kemah Kebangsaan dan di tingkat mahasiswa bergelora Festival Toleransi dan Pagelaran Seni Budaya. Kami berikan wadah bagi seluruhnya guna memahami kerukunan dengan utuh," kata Zaima.
Seluruh delegasi menyimak pemaparan tersebut dengan seksama. Pada sesi tanya jawab, para mahasiswa tampak antusias bertanya guna pendalaman materi. Diakhiri dengan pemberian cenderamata dan foto bersama.
Hadir pula dalam kegiatan, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Muhammad Adib Abdushomad, Kepala Bidang I Fajar Adhy Nugoroho berserta jajaran.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024