Logo Header Antaranews Jateng

Vikjen KAS ajak umat belajar dari orang berkebutuhan khusus

Minggu, 5 Januari 2025 17:57 WIB
Image Print
Suasana Misa Natal Bersama Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) di GOR "Laudato Si", Kompleks Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang diselenggarakan Gereja Kevikepan Kedu di Magelang, Minggu (5/1/2024). (ANTARA/HO-Komisi Komsos Kevikepan Kedu)

Magelang (ANTARA) - Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang Romo FX Sugiyana Pr mengajak umat Katolik setempat untuk belajar tentang makna pengalaman kehidupan kalangan orang berkebutuhan khusus.

"Hidup kita juga belajar dari mereka-mereka (orang berkebutuhan khusus), sehingga bisa memahami untuk mendampingi. Saya boleh belajar dari pengalaman dari kehidupan seperti itu," katanya di Magelang, Minggu.

Ia mengatakan hal itu saat homili "Misa Natal Bersama Umat Berkebutuhan Khusus Kevikepan Kedu 2025" di Gedung Olah Raga (GOR) "Laudato Si", Kompleks Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Misa itu diselenggarakan secara konselebrasi oleh Romo FX Sugiyana Pr (Vikjen KAS), Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr (Vikaris Kategorial KAS), dan Romo Antonius Dodit Haryono Pr (Vikaris Episkopalis/Vikep Kedu). 

Sekitar 80 umat berkebutuham khusus (UBK) dari berbagai paroki di wilayah gereja Kevikepan Kedu (Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Temanggung) ikut dalam misa itu, sedangkan total umat hadir dalam acara itu sekitar 650 orang, antara lain terdiri atas kalangan pendamping dan keluarga UBK, para biarawan serta biarawati di daerah setempat, dan para pengurus gereja. Pada kesempatan itu, sejumlah UBK menerima sakramen inisiasi.

Vikjen Keuskupan Agung Semarang Romo FX Sugiyana Pr (kiri) memberikan komuni kepada seorang umat berkebutuhan khusus saat Misa Natal Bersama Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) di GOR "Laudato Si", Kompleks Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang diselenggarakan Gereja Kevikepan Kedu di Magelang, Minggu (5/1/2024). (ANTARA/HO-Komisi Komsos Kevikepan Kedu)

Berdasarkan pengalaman umat atau anggota keluarga Katolik yang mendampingi UBK, katanya, mereka bisa belajar tentang hidup secara sabar, mendengarkan dengan baik, kesederhanaan hidup, dan pentingnya memahami suatu hal.

Ia mengungkapkan pentingnya umat menyadari tentang kedekatan hati dan cinta kasih terhadap UBK sehingga memiliki kemampuan yang baik untuk membahasakan ungkapan hati mereka.

Siapa saja umat yang mendapat perutusan menjadi bagian keluarga UBK, ucap dia dalam misa yang juga diikuti para seminaris setempat, harus menyakini bahwa Tuhan hendak mengajari umat tentang kepekaan hati dan ketajaman atas makna perhatian.

"Supaya hidup penuh arti, jadi rahmat kita," kata dia.

Pada kesempatan itu, Romo Sugiyana juga mengungkapkan tentang makna Natal sebagai peristiwa kehadiran Tuhan melawat umat manusia.

"Gembira Natal tidak lepas dari kelahiran Tuhan. Ia melawat kepada umat menjadi manusia seperti kita, tinggal bersama kita dan mengalami suka duka, perjalanan pergumulan hidup kita," katanya.

Vikep Kedu Romo Antonius Dodit Haryono Pr menyatakan bersyukur atas penyelenggaraan Misa Natal Bersama UBK di daerah itu setelah kegiatan serupa yang terakhir pada 2019 di Gereja Maria Fatima Kota Magelang.

"Tema kali ini 'Kami Telah Melihat Bintang-Nya', Bintang itu adalah saudara-saudara kita UBK menjadi bintang kita. Kita bersyukur, melihat, dan belajar dari mereka. Kita tidak hanya mendampingi tetapi juga belajar dari mereka. Demikian bintang itu menyemangati kita semua," ujar dia.



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025