Pemkab Jepara beri penghargaan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat
Jepara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, memberikan penghargaan kepada Dr Lestari Moerdijat yang juga Wakil Ketua MPR RI sebagai penggagas pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, Jumat.
Penghargaan berupa sertifikat yang diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta kepada Lestari Moerdijat dengan disaksikan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pemerhati sejarah di Pendopo RA Kartini Kabupaten Jepara.
"Kami menyampaikan terima kasih atas jasanya mengangkat nama Ratu Kalinyamat dari Kabupaten Jepara sebagai pahlawan nasional," kata Edy Supriyanta di Jepara, Jumat.
Berkat peran Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat bersama tim ahli, pihaknya berhasil memberikan gambaran dan masukan kepada Presiden RI saat itu sehingga pada 10 November 2023 Ratu Kalinyamat ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Kami berharap Ratu Kalinyamat tidak hanya sekadar cerita, tetapi dalam bentuk fisik yang nyata yang bisa dikenang oleh generasi muda dan leluhur kita, bahwa Ratu Kalinyamat ini betul-betul salah satu dari tiga wanita bersejarah di Kabupaten Jepara," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengakui pengusulan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan memang membutuhkan perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan, karena sempat mengalami frustrasi ketika menjawab bahwa Ratu Kalinyamat itu benar adanya dan hidup, pernah ada dan bukan sekadar legenda.
Hal itu, kata dia, membuat para tim ahli frustrasi karena secara keilmuan diperlukan dukungan dokumen akademis dan sumber-sumber primer.
"Karena artefak tidak ada, yang ada hanya dari tutur dan legenda, sedangkan catatan sejarah dan referensi selama ini hanya dari Portugis," ujar Lestari Moerdijat.
Perjuangan itu, kata dia, mendapatkan jalan setelah salah satu tim ahli yang dilibatkan memiliki murid yang mengambil S3 di Portugal, yang membuka jalan ke sebuah universitas yang memberi akses terhadap gereja tua di Portugal yang menyimpan bukti keberadaan Ratu Kalinyamat.
"Ternyata jaman dahulu, misionaris tidak hanya sekadar berdoa, tetapi bertugas memberi catatan perjalanan yang merupakan dokumen resmi yang dilaporkan kepada raja pada waktu itu yang ditulis Bahasa Portugis tua," ujarnya.
Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kemudian diketahui ada penjelasan soal nama Ratu Kalinyamat yang menyebutkan kehebatannya dan betapa takutnya terhadap Ratu Kalinyamat yang berasal dari Kota Jepara itu.
Upaya tersebut, kata dia, akhirnya membuahkan hasil setelah dalam pemeriksaan dokumen, termasuk dengan mendatangkan ahli dari Portugis melalui zoom, akhirnya dokumen akademis pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan diterima dan disetujui sebagai pahlawan nasional.
"Kini Jepara menorehkan jasa, karena membuka arsip nasional dengan arsip Portugis, sehingga saat ini ada delapan dokumen baru yang menjadi rujukan akademisi di Indonesia untuk berbicara mengenai sejarah Indonesia yang ditemukan tim peneliti dan tim ahli Ratu Kalinyamat," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025