Logo Header Antaranews Jateng

Korban longsor di Kabupaten Pekalongan bertambah 17 orang

Selasa, 21 Januari 2025 16:04 WIB
Image Print
Bupati pekalongan Fadia sedang bertemu dengan para korban bencana di Kecamatan Kandagserang, Selasa (21/1/2025). (ANTARA/HO-Humas Kabupaten Pekalongan)

Pekalongan (ANTARA) - Korban longsor yang terjadi di Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa siang bertambah jadi 17 orang dari sebelumnya sebanyak 11 orang.

"Ya, informasi terakhir ada 17 korban yang sudah ditemukan tertimbun longsor," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar di Pekalongan, Selasa.

Menurut dia, saat ini tim Basarnas, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan sukarelawan, masih melakukan pencarian para korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor.

Namun demikian, kata dia, pihaknya minta para petugas tetap mengutamakan keselamatan, karena kondisi di wilayah tersebut masih berbahaya akibat hujan belum reda sepenuhnya.

"Saya minta tim relawan tetap menjaga keselamatan dalam pencarian pada korban longsor. Kami juga mengirimkan dua alat berat ke lokasi bencana itu," katanya.

Yulian mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda di Kabupaten Pekalongan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami bencana, khususnya yang berada di wilayah atas seperti Kandangserang.

"Jadi, dampaknya tidak terjadi hanya di Petungkriono. Akan tetapi di Kecamatan Kandangserang juga terjadi bencana, bahkan untuk menuju ke wilayah bencana kami harus memutar melalui daerah tetangga, karena jembatan di Doro yang menghubungkan akses ke Kandangserang terputus," katanya.

Menurut dia, akibat longsor di Kandangserang masih dimungkinkan ada korban yang belum ditemukan, sehingga tim sukarelawan masih melakukan pencarian.

"Ada korban yang sudah ditemukan 17 orang dan tujuh lainnya selamat dan mengalami luka-luka," katanya.

Wilayah Kecamatan Petungkriono berbatasan dengan Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Batang.

 



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025