Logo Header Antaranews Jateng

BPBD tangani bencana yang melanda sejumlah wilayah Banjarnegara

Selasa, 21 Januari 2025 16:06 WIB
Image Print
Warga bergotong royong mengevakuasi perabotan dari sejumlah rumah yang terdampak pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025). ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara

Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, melakukan penanganan terhadap bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah desa di wilayah itu.

"Bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa wilayah ini dipicu oleh hujan lebat yang terjadi pada Senin (20/1) petang hingga malam hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Tursiman di Banjarnegara, Selasa.

Dalam hal ini, kata dia, hujan lebat yang terjadi pada hari Senin (20/1), pukul 18.00-22.00 WIB, memicu terjadinya pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, sehingga merusak beberapa rumah warga, satu mushalla, dan menyebabkan ruas jalan Karangkobar-Batur mengalami retak-retak.  

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 41 jiwa mengungsi ke rumah-rumah saudara yang berada di lokasi aman dari pergerakan tanah.

"Arus lalu lintas di ruas jalan Karangkobar-Batur juga terganggu akibat retakan di wilayah Pejawaran," katanya.

Sementara di Kecamatan Wanayasa, kata dia, terdapat lima kejadian bencana hidrometeorologi berupa banjir luapan Sungai Petung di Desa Kasinoman yang mengakibatkan 90 rumah warga terisolasi dan tanah longsor yang menutup ruas jalan provinsi, banjir di Desa Kesimpar, banjir luapan Sungai Brukah di Desa Sikumpul yang merendam enam rumah warga, serta tebing longsor yang menimpa kendaraan roda empat dan tujuh penumpang di dalamnya dapat diselamatkan. 

Ia mengatakan kejadian lainnya berupa pergerakan tanah yang mengakibatkan talut jalan kabupaten ambruk di Dukuh Kamal, Desa Gunungjati, Kecamatan Pagedongan; dan tanah longsor yang menutup ruas jalan provinsi di Dukuh Sangkal Putung, Desa Batur, Kecamatan Batur. 

Tanah longsor juga terjadi di Dusun Purwajiwa, Desa Batur, Kecamatan Batur, serta Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa, yang mengakibatkan rumah warga tertimpa material longsoran

Selain itu, banjir juga menggenangi rumah warga dan ruas jalan provinsi di Desa Rejasa, Kecamatan Madukara; serta Desa Sidakangen dan Desa Gunung Langit, Kecamatan Kalibening.

Lebih lanjut, Tursiman mengatakan pihaknya terus melakukan penanganan terhadap bencana hidrometeorologi tersebut bersama sejumlah instansi terkait, salah satunya dengan membuka akses jalan yang tertutup material longsoran.

"Kami juga telah menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak bencana tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga tanggal 22 Januari 2025," katanya. 

Berdasarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng hingga hari Rabu (22/1).

Potensi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis Sean yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Australia, sehingga menyebabkan pola pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jateng, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah yang berkontribusi terhadap aktivitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jateng.

Selain itu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, serta kondisi labilitas udara yang cenderung lebih di wilayah Jateng.

 

Baca juga: BPBD: Cuaca ekstrem akibatkan banjir dan longsor di Temanggung



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025