Logo Header Antaranews Jateng

RSWN Semarang catat kasus DBD masih tinggi

Selasa, 21 Januari 2025 16:07 WIB
Image Print
Direktur RSWN Semarang dr. Eko Krisnarto, Sp.KK. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, Jawa Tengah, mencatat jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit tersebut saat ini masih tinggi.

"Januari 2025 ini sudah ada 68 (pasien) yang dirawat dan paling banyak usia 6-18 tahun. Jadi, usia anak sekolah," kata Direktur RSWN Semarang Eko Krisnarto di Semarang, Selasa.

Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, kata dia, terjadi kenaikan yang sangat signifikan sebab pada Januari tahun lalu hanya tercatat 21 kasus DBD.

Menurut dia, kenaikan kasus DBD sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, mulai November 2023 dengan jumlah kasus relatif tinggi.

"Kalau Desember 2024 sudah ada 75 kasus. Dibanding periode sama tahun lalu kan sudah lebih dari 50 persen ya. Sekarang aja baru tanggal berapa (Januari 2025)," katanya.

Namun ia sudah memprediksi peningkatan kasus DBD seiring dengan terjadinya perubahan musim yang ekstrem,yakni panas dan hujan secara bergantian.

"Terjadi perubahan musim yang ekstrem seperti ini ya, karena panas-hujan, panas-hujan Nah, pada anak-anak itu kan kondisi tubuh atau imunnya kan juga belum baik dan biasanya mobilitasnya anak-anak kan tinggi," katanya.

Karena itu Eko mengimbau masyarakat untuk menggencarkan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air yang sudah tidak dipakai.

Meski pasien DBD meningkat, ia memastikan bahwa pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik, terutama mereka yang membutuhkan rawat inap.

"Tetap kita layani semuanya. Jadi, semuanya bisa kami layani dengan masuk kamar, kalau pasien tersebut memang harus menginap," katanya.

Ia menjelaskan pasien DBD yang datang kebanyakan dengan keluhan panas tinggi, serta merupakan kasus penyakit dengan temuan terbanyak.

"Jadi ada dua ya. Satu, sudah periksa ke dokter umum atau FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama), tetapi kemudian tidak mengalami perubahan sehingga dibawa ke IGD," katanya.

Kemudian, pasien yang telah mendapatkan rujukan dari FKTP ke RSWN Semarang untuk dilakukan rawat inap.

Dari kasus DBD sebanyak itu, ia bersyukur karena tidak ada yang meninggal, tetapi ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

Baca juga: Pemkab Batang siapkan pengasapan di 150 titik rawan DBD



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025